BANYUWANGI, beritalima.com – 5 Desa di Kecamatan Pesanggaran, termasuk Desa Kandangan, telah mendapat bantuan anggaran program PPM anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk, masing-masing sebesar Rp500 juta.
Menjadi daerah investasi terbukti membawa berkah tersendiri bagi seluruh desa di Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Dalam mewujudkan pembangunan, mereka bisa lebih mandiri alias tidak melulu bergantung dari anggaran dari pemerintah.
Ya, seperti yang dilakukan di Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur. Berkat Kecamatan Pesanggaran, menjadi daerah investasi, desa dibawah kepemimpinan Riyono, SH, tersebut mampu membangun jembatan yang cukup megah. Dan pembiayaan bukan berasal dari anggaran pemerintah.
Pembangunan jembatan gantung di Dusun Krajan, Desa Kandangan, Kecamatan Pesanggaran, ini dibiayai dari anggaran program Pengembangan dan Pemerdayaan Masyarakat (PPM) atau yang biasa disebut Corporate Social Responsibility (CSR), dari PT BSI.
“Untuk pembangunan jembatan gantung ini, kita mengalokasikan anggaran Rp375 juta dari total bantuan PPM PT BSI, sebesar Rp500 juta,” ucap Kepala Desa (Kades) Kandangan, Riyono, SH, Senin (13/2/2023).
Keberadaan jembatan dipastikan bakal memperlancar pembangunan sektor ekonomi. Terlebih jembatan gantung di Dusun Krajan, Desa Kandangan, ini merupakan jalan menuju destinasi wisata Pantai Poncomoyo. Sebuah tempat wisata diwilayah setempat, yang tetap bisa tumbuh berdampingan disaat pandemi Covid-19 lalu.
“Saat ini kita tahap survey lokasi. Begitu selesai, pembangunan akan langsung dimulai,” katanya.
Proses survey lapangan, dilakukan langsung oleh Kades Kandangan, beserta jajaran bersama perwakilan PT Bumi Suksesindo (PT BSI). Selanjutnya, akan segera dibuat Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan.
Anggaran tersebut, lanjutnya, merupakan bantuan program PPM PT BSI, tahun 2022. Sementara untuk sisa anggaran, akan digunakan untuk pembiayaan program pembangunan lainnya.
Riyono berharap, begitu pembangunan terselesaikan akan membawa banyak manfaat untuk masyarakat. Khususnya untuk kelancaran distribusi barang guna mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Terkait keberadaan pelaku investasi, PT BSI di wilayah Kecamatan Pesanggaran, Riyono mengakui telah banyak membawa manfaat positif. Terutama dalam percepatan pembangunan. Mulai dari pembangunan infrastuktur jalan hingga sarana publik.
Program pemberdayaan ekonomi pun juga telah banyak dilakukan perusahaan tambang emas di gunung tumpang pitu tersebut. Ada yang berbentuk pelatihan sampai kegiatan kongkrit dengan membangun pabrik paving blok.
“Semoga sinergi bisa terus terbangun dan semakin baik lagi, sehingga manfaat yang diterima masyarakat juga akan semakin meningkat,” tandas Riyono.
Seperti diketahui, wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur, merupakan lokasi investasi PT BSI, selaku pemegang izin Usaha Pertambangan Operasi Prodüksi (IUP OP) Emas dan Mineral Pengikutnya, Nomor 188/547/KEP/429.011/2012.
Wilayah Kecamatan Pesanggaran, Banyuwangi, meliputi Desa Kandangan, Sarongan, Sumberagung, Sumbermulyo dan Pesanggaran.
Anak perusahaan PT Merdeka Copper Gold Tbk tersebut telah dinyatakan sebagai Obyek Vital Nasional (Obvitnas) sesuai Kepmen ESDM Nomor 159.K/90/MEM/2020. Perusahaan Penanaman Modal Dalam Negeri atau PMDN ini operasi prodüksi di Deşa Sumberagung, Kecamatan pesanggaran, Banyuwangi, Jawa Timur.
Sebagai pelaku investasi, PT BSI memang terus menancapkan komitmennya kepada masyarakat. Program PPM terus digelontorkan dengan 8 program utama. Yaitu program bidang pendidikan, kesehatan, tingkat pendapatan riil atau pekerjaan, kemandirian ekonomi, sosial budaya, lingkungan, pembentukan lembaga komunitas dan infrastruktur. (bi)