BANYUWANGI, beritalima.com – Korban biro umrah murah First Travel, ternyata juga menyebar hingga ke Banyuwangi, Jawa Timur. Salah satunya menimpa Hamidah, nenek jompo asal Desa Watukebo, Kecamatan Wongsorejo.
Atas kejadian ini, wanita 64 tahun tersebut hanya bisa bersedih dan meratapi nasib. Pantas saja, bisa menjalankan ibadah umrah memang sudah menjadi cita-citanya sejak lama. Itupun dibiayai dari hasil menjual kayu jati warisan mendiang kedua orang tuanya.
“Kayu jati umur 17 tahun dilahan setengah hektar, laku Rp 35 juta,” katanya, Rabu (23/8/2017).
Disebutkan, karena sangat berharap bisa hadir di tanah suci Makkah, Hamidah menyampaikan keinginannya kepada anaknya Kusnomo. Karena ingin membahagiakan sang ibu, Kusmono yang bekerja diperusahaan elektronik di Depok langsung mendaftar melalui First Travel Depok.
Dengan membayar Rp 14.443.000,- per orang pada 7 Februari 2017, oleh pihak First Travel, nenek Hamida dan Kusmono, dijanjikan akan berangkat pada tahun 2018 mendatang.
Namun malang, wanita jompo buta huruf ini bersama sang anak harus menanggung kepedihan. Kasus yang menimpa First Travel telah memupuskan harapan dua warga Bumi Blambangan tersebut.
Atas musibah yang menimpanya, Hamidah berharap kepedulian Pemerintah Daerah Banyuwangi, untuk membantu proses pengembalian uang yang telah dibayarkan ke pihak First Travel.
“Kalau kami harus mendatangi ke kantor First Travel, biaya apa lagi yang bisa kami gunakan. Niatan awal kami hanya ingin beribadah,” pungkas Hamidah. (Abi)