BIREUEN- ACEH Beritalima.com Alasan ngak cukup dana, ternyata sampai saat ini masih dikerjakan, terkait proses pembangunan Jembatan di Gampong Seunebok Paya, sebagai penghubung antara dua kecamatan yakni Peudada dan Jeumpa, Kabupaten Bireuen belum siap. Sumber dana Otsus TA 2017, meskipun sudah memasuki pertengahan Januari 2018.
Hasil Pantauan masyarakat sebagai sumber sejumlah media dilapangan hingga kini, masih dikerjakan seperti pekerjaan badeng di sebelah timur dan badeng sebelah barat jembatan hingga disisi kirinya masih banyak yang belum selesai, namun tetap diburu, entah dari mana dana tambahannya.
Dikatakan sumber, tidak cuma itu pasir dan batu kelapa yang menumpuk diatas badan jembatan tersebut nanpak jelas bahan material yang akan digunakan untuk di cor pada beberapa sisi jembatan, begitu juga posisi satu unit Moler sebagai mesin aduk coran yang terlihat dijembatan tersebut sedang berlanjut, Kamis (11/01/2018).
Padahal bila melihat kepada Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Perubahan ke-Empat, Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 Tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. Dan kembali diatur melalui Peraturan Mentri Keuangan Republik Indonesia Nomor 194/PMK.05/2014 tentang pelaksanaan anggaran dalam rangka penyelesaian pekerjaan yang tidak terselesaikan sampai batas waktu dengan Tahun Anggaran (TA), pada setiap pekerjaan proyek pemerintah yang dikerjakan oleh rekanan pemenang proyek harus selesai dikerjakan awal Januari Tahun Anggaran Murni, hingga maksimalnya akhir tahun anggaran berjalan 31 Desember 2017. Mestinya harus siap dikerjakan dan dituntaskan oleh PT.Gadeng Multi Koalisi yang berkantor di Kota Juang Bireuen, itu.
Anehnya yang disampaikan oleh Kadis Dinas PU Bireuen melalui Kabid Jalan dan Jembatan Fadli,ST kepada Beritalima.com awalnya bahwa, pekerjaan jembatan tersebut dikerjakan telah melebihi volume dan telah habis anggaran yang ada. Maka tidak cukup anggaran untuk dilanjutkan, kita kembali menunggu Anggaran 2018 nantinya, akan kelanjutan pembangunan pekerjaan proyek Jembatan tersebut, sebagai jalan penghubung masyarakat pesisir kedua kecamatan yakni Peudada dan Jeumpa, Kabupaten Bireuen itu harap bersabar, ujar Fadli.
Ditambahkan, namun untuk dituntaskan pada tahun ini tidak memungkinkan, maka kepada masyarakat kita minta tolong bersabar sambil menunggu dari sumber dana usulan di Tahun Anggaran (TA) Otsus 2018, ucap Fadli.
Diwaktu terpisah, Fadli ST kepada Beritalima.com diruang kerjanya mengatakan, setelah tersebar berita disejumlah media terkait proses pembangunan jembatan tersebut, spontan kita perintahkan rekanan bersama sejumlah alat beratnya untuk menuntaskan pekerjaan tersebut, baik timbunan maupun material lainya pada waktu itu sengaja dirahasiakan untuk tidak tercium awak media, tutup Fadli dengan nada ngak enak.
Menurut sumber media ini memantau dilapangan, pekerjaan masih dikerjakan dengan ada indikasi tidak sesuai dengan perencanaan awalnya, sehingga banyak warga disekitar lokasi pekerjaan proyek tersebut yang tanpa ingin sebut namanya, menduga seperti ada yang bermasalah diawal perencanaan dengan jebatan sebelah barat di sisi kanannya tentu sama sekali belum dibangun podansi badengnya yang dekat dengan tambak warga itu. Yang lain masih terus dikerjakan oleh para pekerja dilapangan saat dipantau oleh sumber, entah karena sudah diberikan tenggang waktu kelender perpanjangan 50 hari lagi kerja berdasarkan PMK RI Nomor 194 oleh PPK pada dinas terkait Pemkab Bireuen.
Hingga berita ini diturunkan belum berhasil mendapatkan komfirmasi dari pihak rekanan, saat dihubungi beberapa kali melalui selulernya serta WhatsApp pribadinya, tidak untuk direspon terkait hak jawabnya serta keberadaan papan nama pekerjaan hingga ke proses lanjutan pembangunan Jembatan di Seunebok Paya tersebut, sehingga masyarakat sekitar mengklaem dengan dugaan adanya permainan kong kalingkong dan sarat penyimpangan. (Abdullah Peudada)