Jadi Orang Tua Asuh Stunting, Pemkot Kupang Beri Penghargaan ke Bank NTT

  • Whatsapp

KUPANG, beritalima.com – Pemerintah Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur memberikan penghargaan kepada Bank NTT karena perannya sebagai orang tua asuh anak stunting.

Penghargaan yang sama juga diserahkan kepada lima lembaga lainnya.

Sejak 2022, Bank NTT berpartisipasi mendukung pemerintah provinsi serta kabupaten dan kota mengentaskan stunting.

Sebanyak 6.000 baduta diberikan makanan tambahan lewat program bernama ‘Bank NTT Peduli Stunting’. Peran Bank NTT tersebut sangat penting dalam membantu pemerintah daerah menurunkan angka stunting.

Di Kota Kupang, angka stunting sudah turun dari sebelumnya 21,5% menjadi 19,0% pada Februari 2023, sedangkan di tingkat provinsi, angka stunting turun dari 17,7% menjadi 15,7%.

Penghargaan Orang Tua Asuh diserahkan oleh Kepala Dinas Kesehatan, Kependudukan dan Catatan Sipil NTT Ruth D. Laiskodat, dan diterima oleh Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu, di Puskesmas Oesapa, Selasa (4/4/2023).

Direktur Teknologi Informasi dan Operasional Bank NTT, Hilarius Minggu mengatakan, Bank NTT punya komitmen tinggi untuk membantu pemerintah daerah menurunkan angka Stunting di Provinsi NTT.

Komitmen ini ditandai dengan kontribusi Bank NTT, dimana semua karyawan dan karyawati menyisihkan gajinya, guna disumbangkan kepada setiap Pemerintah Kabupaten/Kota untuk kepentingan penurunan angka Stunting.

“Semua pegawai berpartisipasi dari penghasilan masing-masing. Itu bukan saja di Kupang, tapi di seluruh cabang juga kumpul sesuai kemampuan masing-masing dan disumbangkan ke pemda masing-masing,” ujar Hilarius Minggu kepada wartawan seusai menerima penghargaan.

Ia menjelaskan, intervensi untuk penurunan angka Stunting seperti ini, akan terus dilakukan oleh Bank NTT secara berkelanjutan.

“Ke depan, selain memberikan bantuan, usaha-usaha UMKM khusus Kelor yang bisa berguna bagi anak-anak penderita Stunting, terus kita bina dan kita kembangkan,” jelasnya.

Hilarius berharap adanya dukungan dari masyarakat, untuk mengkonsumsi makanan bergizi, guna mengurangi risiko stunting.

“Butuh kerja sama dan kesadaran dari masyarakat, untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti Kelor, serta makanan lainnya yang berprotein tinggi,” pungkas Hilarius Minggu.

Penjabat Wali Kota Kupang George Hadjoh mengatakan, Bank NTT punya peran penting bukan saja penanganan Stunting, tapi juga pemberdayaan masyarakat.

“Saya menyampaikan terima kasih, karena Bank NTT begitu luar biasa dalam upaya-upaya bukan saja penanganan Stunting, tapi juga pembangunan dan pemberdayaan ekonomi masyarakat NTT khususnya Kota Kupang yang begitu hebat dan luar biasa. Kita tepuk tangan untuk Bank kebanggaan NTT, melayani lebih sungguh,” ujar George Hadjoh disambut aplaus dari para tamu undangan.

Menurutnya, piagam penghargaan tersebut merupakan bentuk kehormatan kepada semua pihak yang memberikan jiwa dan hati untuk penanganan Stunting.

Ia mengajak semua pihak baik itu ASN, swasta dan perbankan untuk bekerja sama dan berkolaborasi, guna menangani Stunting di Kota Kupang.

“Pemerintah tidak bisa kerja sendiri. Pemerintah membutuhkan gereja, dan semua stakeholders yang ada di Kota Kupang untuk bergerak. Satu tahun saja Stunting bisa beres, apalagi kita memberikan diri kita secara total untuk kerja Stunting, pasti bisa selesai,” tugasnya.

Sementara itu, Ruth D. Laiskodat dalam sambutannya mengatakan, angka Stunting di Provinsi NTT selalu dievaluasi setiap tahun.

Meskipun angka stunting turun sekitar 10.000 orang selama Agustus 2022 sampai Februari 2023, namun jumlah balita stunting ternyata masih tinggi yakni sebanyak
67.000 orang. “Belum menjadi kebanggaan, karena masih begitu banyak anak-anak kita yang Stunting,” ujar Ruth Laiskodat. (*)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait