MADIUN, beritalima.com- Walikota Madiun, Jawa Timur, H. Maidi, cukup sering menjadi pembicara. Kali ini, ia menjadi pembicara acara seminar di Universitas Merdeka (Unmer) Madiun, Selasa 1 November 2022.
Apalagi, mengajar bukan hal baru bagi walikota. Maklum, Maidi merupakan seorang guru pada saat awal menjadi abdi negara.
‘’Perbedaan jangan menjadi sumber masalah. Perbedaan justru harus digunakan untuk menyelesaikan masalah,’’ kata H. Maidi.
Untuk diketahui, seminar tersebut mengusung topik Strategi Penanganan Potensi Terjadinya Pluralisasi Sosial Dalam Kehidupan Masyarakat Kota Madiun. Seminar digelar Himpunan Mahasiswa Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Merdeka Madiun.
Tak heran, walikota mengajak para mahasiswa yang memiliki beragam latar belakang dan pemikiran untuk dapat menyelesaikan masalah secara bersama.
‘’Pemikiran setiap orang bisa jadi berbeda. Tetapi perbedaan ini harus untuk menyempurnakan bukan malah memicu masalah baru,’’ jelasnya.
Begitu juga di Kota Madiun. Setidaknya, ada 26 suku dan etnis di Kota Madiun. Perbedaan itu bukan untuk memecah belah. Tetapi semakin menyempurnakan yang sudah ada dengan saling melengkapi.
Walikota berharap, mahasiswa juga seperti itu. Sebagai profesionalis muda, mahasiswa diharap mampu mengedepankan kebersamaan dalam menjawab tantangan ke depan. Bukan saling menjatuhkan.
‘’Perbedaan kita jual untuk kesejahteraan, perbedaan harus bisa menyempurnakan kehidupan. Jangan malah menghambat pembangunan,’’ terangnya.
Berbagai perubahan dan potensi Kota Madiun juga diperlihatkan. Hal tersebut diharap bisa memantik ide dan semangat mahasiswa untuk turut berkontribusi dalam pembangunan daerah. Pemikiran dan ide mahasiswa tentu penting dan dibutuhkan untuk kemajuan Kota Madiun ke depan. (Kmf/Willi/editor Dibyo).
H. Maidi (nomor 2 dari kanan) atas.
