Jadi Rp 14,1 Triliun, Legislator PKS Apresiasi Kenaikan Anggaran KKP 2022

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Legislator Partai Keadilan Sejahtera (PKS) di Komisi IV DPR RI, drh Slamet menyambut baik usulan kenaikan pagu anggaran KKP 2022 yang awalnya Rp 6,1 triliun menjadi Rp 14,1 triliun atau ada kenaikkan Rp 8 triliun.

Menurut wakil rakyat dari Dapil IV Provinsi Jawa Barat (Kabupaten dan Kota Sukabumi-red) sektor perikanan dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional jika dikelola secara maksimal.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun lalu sektor pertanian, kehutanan dan perikanan menyumbang 14,2 persen terhadap struktur Produk Domestik Bruto (PDB) Rp 2.115 triliun atau berada di urutan kedua setelah industri pengolahan (20,6 persen Rp 3.086 triliun).

“Bahkan tahun ini juga sektor pertanian termasuk perikanan tercatat menjadi satu-satunya lapangan usaha yang tumbuh positif saat PDB terkontraksi 2,07 persen,” kata Slamet.

Sektor pertanian perikanan dan kehutanan tumbuh 1,75 persen, sektor pertambangan minus 1,95 persen, industri pengolahan minus 2,93 persen, konstruksi minus 3,26 persen, perdagangan dan reparasi minus 3,72 persen, dan sektor lainnya minus 1,97 persen.

“Namun, data tersebut jika kita kerucutkan lagi kontribusi sektor perikanan masih berkisar antara 1-3% dari PDB nasional artinya KKP masih memiliki tugas berat untuk mendorong peningkatan kontribusi tersebut,” kata dia.

Karena itu, ungkap Slamet, sudah sepantasnya KKP memperoleh tambahan anggaran untuk memacu pertumbuhan ekonomi sektor perikan yang pada akhirnya akan mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan pembudidaya ikan dan petambak garam.

Dalam kesempatan Rapat Kerja (Raker), Slamet juga mengingatkan KKP agar memaksimalkan penyerapan anggaran dengan banyak membuat program yang langsung menstimulus masyarakat kegiatan nelayan, pembudidaya ikan dan petambak garam.

“Mungkin jenisnya bisa seperti bantuan langsung tunai apalagi ditengah upaya pemulihan ekonomi pasca pandemic Covid-19 seperti saat ini tentu saja dengan model bantuan tersebut mampu mendorong peningkatan aktivitas serta pemulihan ekonomi masyarakat nelayan,” demikian drh Slamet. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait