SAMPANG, BeritaLima.com – Kasus dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum anggota DPRD Sampang terus bergulir, setelah sebelumnya korban melaporkan kejadian tersebut kepada pihak kepolisian, kini giliran anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sampang, Iwan Effendi angkat bicara.
Tentunya hal itu ia lakukan lantaran dirinya terseret dalam dugaan kasus tersebut, bahkan tercatat sebagai terlapor, mengingat dalam kronologi dugaan penganiayaan, Iwan Effendi disebut menjadi salah satu aktor pemukulan hingga korban mengalami patah tulang hidung.
Akan tetapi, dugaan tersebut dibantah oleh Iwan Efendi sebab, dirinya juga merasa syok atau kaget saat pemukulan itu terjadi di salah satu warung Desa Panggung, Sampang, “Memang pada saat kejadian saya ada di lokasi tapi tiba-tiba ada yang memukul Maskur (korban) dari belakang saya,” ujarnya dihadapan awak Media, Rabu (10/8/2022).
Selain itu politisi dari fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu mengaku jika dirinya tidak mengetahui sejumlah orang yang telah memukul korban. Sebab, ia berangkat seorang diri dengan menggunakan mobil menuju ke lokasi untuk menemui Maskur yang pada saat itu bersama orang kepercayaannya yakni Sholeh.
Menurutnya, tujuan ia datang justru untuk mengklarifikasi atas keluhan Maskur setelah diberi uang karena uang yang diberikan tidak sesuai dengan ekspektasi dari Maskur.
“Uang yang saya berikan bukan berkaitan dengan proyek Pokmas, tapi uang itu saya berikan kepada Maskur karena sudah biasa,” terangnya.
“Saya sering memberikan uang senilai Rp 100 ribu kepada setiap orang yang berkunjung ke rumah, tapi berhubung Maskur ini sering meminta sehingga saya beri Rp 50 ribu, nah di situ Maskur tidak terima, sehingga dia foto uang itu dan mengirimkannya ke saya,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dirinya kembali menegaskan jika sedikitpun tidak terlibat dalam kasus dugaan penganiayaan terhadap Maskur. Sebab, Maskur adalah salah satu orang yang dipercayai dalam kesuksesan saat kontestasi pemilihan yang akan datang.
“Konyol sekali seorang saya melakukan pemukulan karena menyangkut reputasi, terlebih saat ini merupakan tahun politik, misalnya ini terjadi ya tentu saya dipecat dan tidak akan mencalonkan lagi,” tandasnya.(FA)