Jaga Hutan Dan Cegah Kerusakan Alam Menurut Islam

  • Whatsapp

Penulis: Lia Istifhama, Wakil Sekretaris MUI Jatim

Diperingati pada tanggal 21 Maret, Hari Hutan Sedunia ditetapkan berdasarkan resolusi PBB 28 November 2012 silam. Tentu, sebarkan semangat cinta alam dapat ditempuh dengan beragam cara, seperti dengan menanam pohon dan menolak penebangan liar yang merusak ekosistem alam, termasuk hutan. Dalam Islam sendiri, menjaga kelestarian alam merupakan kewajiban bagi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

Diterangkan dalam Q.S. Al A’raf: 85:
وَلا تُفْسِدُوا فِي الأرْضِ بَعْدَ إِصْلاحِهَا ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ
dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi sesudah Tuhan memperbaikinya.

Untuk menjadikan manusia sebagai penjaga kelestarian alam, Islam menegaskan bahwa hal tersebut bermula dari kesadaran, yang mana kesadaran bersumber dari pengetahuan manusia itu sendiri. Dengan kata lain, manusia tidak memiliki kebodohan sehingga tidak memahami pentingnya menjaga alam untuk kelangsungan hidup manusia. Dalam kitab Ihya’ Ulumiddin karya Imam Al-Ghazali, diterangkan:

فَسْئَلُوآاَهْلَ الَّذِكْرِ اِنْ كُنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ
اَيُّ النَّاسِ خَيْرٌ
نِعْمَ الرَّجُلُ هَذَا وَلَيْسَ بِهِ
فَقِيْرٌ يٌعْطِى جُهْدَهُ

Benarlah sebagaimana yang dikatakannya. Karena kebodohan dengan kebodohan itu menyumbat secara keseluruhan pintu belajar. Maka siapa saja yang menganggap keseluruhan pada dirinya, bahwa ia orang yang berilmu, maka bagaimana ia belajar? Seperti demikian juga, bahwa lebih utama, apa yang dengan itu dita’ati Allah Ta’ala ialah ilmu. Modal ilmu ialah: tahu dengan ilmu. Sebagian model kebodohan, ialah: bodoh dengan kebodohan. Bahwa orang yang tidak mengetahui akan ilmu yang bermanfaat, dari ilmu yang melarat, niscaya sibuk dengan apa yang bekecimpung manusia padanya, dari ilmu-ilmu yang terhias. Yang menjadi jalan mereka kepada dunia. Dan yang demikian itu, adalah alat kebodohan dan sumber kerusakan alam.

Nasehat dari Imam Al-Ghazali tersebut tentunya menjadi pemantik spirit bahwa manusia seharusnya mempelajari manfaat dari hasil alam sebagai pemenuhan kebutuhan hidup, dan sekaligus memahami konsekuensi dari kerusakan alam. Begitu dalamnya perhatian Islam terhadap kelangsungan hidup manusia dan alam sekitar, menjadi perwujudan bahwa Islam adalah sejati-sejatinya agama yang memberi rahmat bagi seluruh alam semesta. Dan Islam pula, yang memberikan solusi atas problematika hidup manusia.

Dan kini, memasuki bulan suci Ramadhan, hendaknya kita semakin bermuhasabah diri dengan semakin mencintai alam sekitar kita sebagai bentuk kepedulian kita terhadap kenyamanan hidup anak cucu kita kelak.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait