TRENGGALEK, beritalima.com
Sekitar dua ribuan peserta dari berbagai unsur dan elemen tumpah ruah mengikuti gelaran deklarasi damai dialoon-aloon Kabupaten Trenggalek, Minggu (16/6/2019).
Deklarasi yang bertemakan “Anti Kerusuhan Untuk Indonesia Damai” yang diinisiasi oleh Polres, Pemkab dan Kodim 0806 Trenggalek tersebut disambut antusias oleh masyarakat.
Kegiatan deklarasi dikemas dengan olahraga jalan santai dan berbagai hiburan bagi para simpatisan yang hadir.
Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin beserta jajaran forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) pun ikut menghadiri serta memeriahkan acara tersebut.
Dalam sambutannya, Gus Ipin panggilan akrab dari Bupati Trenggalek menyampaikan bahwa pemerintah bersama stakeholder terkait, mengharapkan masyarakat Trenggalek tetap bisa menjaga kerukunan dan tidak mudah terprovokasi.
“Dengan deklarasi damai ini, diharapkan masyarakat Trenggalek benar-benar bisa selalu menjaga kerukunan dan kondusifitas bersama,” kata Gus Ipin.
Jangan sampai, lanjut suami Novita Hardini ini, masyarakat mudah terpengaruh dan ikut-ikutan dalam lingkar dinamika politik yang terjadi di Indonesia beberapa waktu terakhir. Apresiasi juga bagi seluruh warga, karena sampai saat ini kondisi Trenggalek tetap aman kondusif tidak terdapat gejolak maupun aksi aksi yg menggangu keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
“Kami mengucapkan terimakasih kepada Polres, Kodim 0806, stakeholder, masyarakat dan semua yang mendukung suksesnya kegiatan ini,” imbuhnya.
Mendukung statement dari Bupati, Kapolres Trenggalek, AKBP Didit Bambang Wibowo, juga berterima kasih kepada semua pihak yang dengan kesadaran tinggi masih tetap menjaga kerukunan.
“Ada beberapa point penting dalam deklarasi damai yang dibacakan oleh mantan wakil bupati Trenggalek, Bapak Mahsun Ismail didepan para peserta deklarasi,” ungkapnya.
Point penting itu, masih kata Kapolres, diantaranya, mengutuk dan menolak kerusuhan di tanah air, mendukung aparat keamanan menindak tegas pelaku kerusuhan, mendukung TNI-Polri dan pemerintah mewujudkan lingkungan aman dan damai.
“Jika ada informasi, jangan langsung di share atau disebarkan sebelum terklarifikasi kebenarannya,” tegas perwira ramah asli Surabaya ini.
Menurutnya, saat ini banyak pihak-pihak tidak bertanggung jawab yang ingin memancing di air keruh dengan adanya perselisihan hasil pemilihan umum (pemilu). Dihimbau, masyarakat khususnya Trenggalek lebih dewasa dalam menyikapi tiap informasi yang diterima.
“Apalagi informasi lewat media sosial (medsos), jangan mudah percaya dan terpancing. Jika asal-asalan, ada pidana terkait penyalahgunaan Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) yang akan menjerat. Jadi, kita harus bijak dalam bermedsos,” tegasnya. (her)