JAKARTA, Beritalima.com –
Hujan sejak dini hari tadi menyebabkan sejumlah wilayah di Jakarta tergenang banjir. Seperti yang terlihat di Jalur lambat Jl. Letjen Suprapto Jakarta Pusat, Jl.Sumur Batu Raya dan juga Kemayoran.
“Hujan dari pagi tadi, Sehinga kali yang menghubungkan dari Senen Jakpus ke Kali Sunter meluap,”ujar Zizah (40) salah satu Warga RW 07 Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran Jakarta Pusat, Selasa (21/02/2017).
Tak hanya di Jakarta Pusat wilyaha Jakarta Utara juga mengalami banjir serupa, Seperti di Jl. Gaya motor, Kelurahan Sungai Bambu, Tanjung Priok, banjir mencapai 30 cm. Bah kan di Wilayah Kelurahan Tugu Selatan banjir hingga 50 cm. “Banjir di pemukiman warga Kelurahan Tugu selatan sedalam 50 cm,”ujar Subarkah (38).
Sementara itu Sapto Purwo Nugroho Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB mengatakan, Berdasarkan laporan masyarakat sebanyak 401 laporan mengenai banjir di Jakarta dan sekitarnya dilaporkan ribuan rumah dan jalan terendam banjir dengan ketinggian bervariasi 10 -150 centimeter.
“Platform Petabencana.id dan laporan banjir dari aparat di lapangan digunakan untuk menyusun daerah banjir. terdapat 54 titik banjir dan genangan yaitu di Jakarta Selatan (11 titik), Jakarta Timur (29 titik) dan Jakarta Utara (14 titik),” jelasnya.
Hingga Selasa (21/2/2017) pukul 08.00 Wib daerah-daerah yang terendam banjir adalah sebagai berikut:
*Jakarta Selatan*
1. JOR Arah Pondok Indah, Jakarta Selatan 30 cm
2. Duta Indah Blok M, Jakarta Selatan 32 cm
3. Komp. Kejagung Blok H, Jakarta Selatan 30 cm
4. Kalibata City, Jakarta selatan 30 – 40 cm
5. Mampang, Jakarta Selatan 20 – 50 cm
6. Simprug Golp Senayan,Jakarta Selatan 15 cm
7. mampang Prapatan, jakarta Selatan 40 cm
8. jl. Pancoran Barat, Jakarta Selatan 40 cm
9. jl. Komp. Bank indonesia, Jakarta Selatan 20 – 30 cm
10. St. Tebet, Jakarta Selatan 20 – 40 cm
11. LAN Pejompongan, Jakarta Selatan 30 cm.
*Jakarta Timur*
1. Kebon Pala, KP. Makasar jakarta Timur 40 cm
2. Pondok Kelapa, Pemukiman Rumah Lampiri 30 – 50 cm
3. Komp. Bilimun 70 cm
4. jl. Pndok Kelapa, Jakata Timur 20-30 cm
5. Pondok Kelapa, Lembah lontar, Jakarta Timur 100 cm
6. Pondok Kelapa, Lembah Nyiur, Jakarta Timur 30 cm
7. Taman Malaka selatan 3, Jakarta Timur 100 cm
8. Jl. Pendidikan Raya, Jakarta Timur 50 – 60 cm
9. Rumah sakit duren sawit, Jakarta Timur 40-50 cm
10. 8 titik di Klender, Jakarta timur 10 – 20 cm
11. 2 titik di Duren sawit, Jakarta Timur 20 – 30 cm
12. Perumnas klender, Jakarta Timur 50 cm
13. Rw, 5 Kel. Jatinegara, Jakarta Timur 40 cm
14. Kawasan indutru pulo gadung, Jakarta Timur 10 – 12 cm
15. Kel. Rawa teratae, Jakarta Timur 40 – 60 cm
16. Perum Jatinegara indah, Jakarta Timur 30 cm
17. Pulogebang PHP, Jakarta Timur 20 – 30 cm
18. Cakung timur, Jakarta Timur 30 cm
19. cakung , Jakarta Timur 30 – 40 cm
20. Garden City Cakung, Jakarta Timur 40 cm
21. Komp. Keuangan, Jakarta Timur 20 cm
22. Layur, Jakarta Timur 14 cm
23. Jalan Balai Pustaka, Jakarta Timur 50 cm
24. Jalan Pemuda, Rawa Mangun, Jakarta Timur 20 cm
25. Jl Rawa mangun, Jakarta Timur 30 cm
26. Pulomas Kayuputih Jakarta Timur 40 cm
27. Kel. Kayuputih, Jakarta Timur 10 – 15 cm
28. Kayumas Utara, Jakarta Timur 40 cm
29. Kayu Manis I, Jakarta Timur 30 cm.
*Jakarta Utara*
1. Pulo Nangka Timur, Jakarta Utara 30 cm
2. Kelapa Gading, Jakarta Utara 20 – 30 cm
3. Kelapa Gading Timur, Jakarta Utara 40 cm
4. komp. Janur Indah, Jakarta Utara 15 – 25 cm
5. RS Mitra keluarga Kelapa gading barat, Jakarta Utara25 cm
6. Bulevard MOI, Jakarta Utara 28 cm
7. Pegangsaan, Jakarta Utara 2 60 cm
8. Rw. 12 Pegangsaan 2, Jakarta Utara 40 cm
9. Tugu Utar Pelumpang, Jakarta Utara 80 cm
10. kel Laboa Kec. Koja 20-80 cm, Jakarta Utara (dua titik)
11. Pasar Rebo, Jakarta Timur 50 cm
12. Kel. Ciracas, Jakarta Timur 40 – 90 cm
13. kel. Kramat Jati, Jakrata Timur 60 cm
14. Kel. Pondok Gede, Jakarta Timur 20 – 70 cm
Tinggi banjir di Cipinang Melayu Jakarta Timur bervariasi antara 70 – 150 centimeter.
Banjir juga merendam wilayah di Bekasi (Jakasetia dan Jakasampurna), sedangkan di Tangerang di Pondokranji.
“Banjir lebih disebabkan karena drainase perkotaan yang tidak mampu menampung aliran permukaan. Selain itu juga disebabkan luapan dari sungai yang naik Siaga 1 dan 2 sehingga aliran permukaan dari drainase tidak dapat dialirkan ke sungai,” jelas Sutopo. (Edi)