Jamhadi Yakin Ekonomi Indonesia Cepat Pulih Jika Ini Dilakukan

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com | Dr Ir Jamhadi MBA, Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Surabaya, yakin bahwa usaha mikro kecil menengah (UMKM) tetap bisa jalan bersamaan dengan adanya stimulus Pemerintah.

“Ini kabar baik bagi pelaku UMKM di tengah cobaan wabah Covid-19, karena Pemerintah memberikan stimulus di sektor modal dan perpajakan,” kata pria yang juga aktif di KADIN Internasional ini.

Menurut Ketua Yayasan Kedaulatan Pangan Nusantara (YKPN) Jawa Timur ini, stimulus yang dimaksud diantaranya kredit UMKM sampai Rp 10 miliar sebagai kelanjutan dari Perppu khususnya pasal 11. Isinya penundaan pokok 6 bulan dan pemberian subsidi bunga atas debitur UMKM.

Secara rinci diterangkan dalam pasal tersebut, debitur KUR atau kredit di bawah Rp 500 juta dapat subsidi bunga pemerintah untuk 3 bulan pertama 6% dan 3 bulan berikutnya 3%.

“Lalu, debitur UMKM di atas Rp 500 juta sampai Rp 10 miliar bunga dibayar pemerintah untuk 3 bulan pertama 3% dan 3 bulan berikutnya 2%,” lanjut Founder Surabaya Creative City Forum (SCFF) dan Jamhadi Center ini.

Di samping itu, jelas dia, Pemerintah akan memberikan modal kerja atas debitur UMKM yang dapat R3.

Dan stimulus lainnya, kebutuhan likuiditas perbankan dapat mengajukan bantuan ke Pemerintah, dan akan diatur lebih lanjut melalui peraturan pemerintah (PP).

CEO PT Tata Bumi Raya Group ini juga mengajak agar industri menggunakan bahan baku lokal natural resources untuk supplay konsumsi, di samping prinsip bela beli produk Indonesia.

“Jika penggunaan bahan baku lokal natural resources bisa terus digunakan untuk suplay konsumsi, ditambah dengan prinsip bela beli produk Indonesia, kita bisa mengurangi import, artinya juga hemat devisa yang bisa memperkuat nilai kurs rupiah,” tandasnya.

“Jika semua itu terus dilakukan secara continues, ekonomi Indonesia bisa cepat pulih dengan economic growth di atas 2% dan kembali 5% dalam waktu yang tidak terlalu lama,” tambah Ketua Umum Ikatan Keluarga Besar Alumni (IKBA) Untag 45 Surabaya ini.

Jamhadi menilai, lebih dari 90% negara di dunia telah menguras devisa untuk mengurangi sebaran Covid-19 dan meng-cover basic need masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Kebanyakan ekonomi negara-negara di dunia terdisrupsi Covid-19, bahkan economic growth mereka bakal turun hingga minus. Misalnya China yang tahun lalu ekonominya tumbuh 8%, menurut Jamhadi, tahun ini bisa minus 5%. (Ganefo)

Teks Foto: Dr Ir Jamhadi MBA, Dewan Pertimbangan KADIN Surabaya.

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait