GUBERNUR DKI Jakarta, H Anies Baswedan Phd salah satu calon yang digadang-gadang berpeluang maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Peluang laki-laki kelahiran Kuningan, Jawa Barat, 7 Mei 1969 itu terus dipantau Partai Nasional Demokrat (Nasdem) yang dinahodai Surya Paloh.
Ya, Nasdem memang partai yang jelih melihat sosok potensial untuk diusung menjadi pemimpin nasional dan daerah. Paling tidak, hal itu sudah dibuktikan Nasdem ketika jauh hari sudah mengusung Joko Widodo (Jokowi) menjadi calon presiden dan menjagokan Ridwan Kamil menjadi calon Gubernur Jawa Barat.
Dengan penjaringan terencana tersebut sudah membuktikan calon yang diusung Nasdem berhasil memenangkan ‘pertarungan’.
Cara yang sama juga coba dilakukan Nasdem terhadap Anies. Jauh hari Nasdem sudah menjalin hubungan dengan Anies untuk bersiap diri pesta Pilpres 2024.
Ada dua hal utama yang menyebabkan Nasdem membidik Anies untuk maju Pilpres 2024. Pertama, secara objektif hasil berbagai survei menunjukkan ķeterpilihan Anies memang tinggi. Anies selalu menempati tiga besar dalam keterkenalan dan keterpilihan. Setidaknya, ini menjadikan Anies layak jual pada Pilpres 2024.
Bahkan Anies juga dinilai sebagai kepala daerah paling responsif dalam menangani wabah pandemi virus Corona (Covid-19). Hal ini terlihat dari hasil survei Indonesia Publik Opinion (IPO) yang diumumkan pada 4 Juli 2020.
Hasil survei itu menunjukkan, Anies pemimpin yang teruji disaat krisis seperti saat ini.
Pemimpin seperti ini dengan sendirinya mempunyai kemampuan untuk memimpin rakyatnya disaat tak ada maupun ada krisis.
Kepemimpinan Anies dinilai teruji dengan adanya pandemi Covid-19. Hal ini tampaknya makin meyakinkan Nasdem untuk mengusung Anies pada Pilpres 2024.
Selain hal tersebut, Nasdem mempunyai kedekatan emosional dengan Anies. Sebab, Anies sebagai salah satu pendiri Ormas Nasdem sebelum menjadi partai politik.
Kedekatan emosional ini membuat Nasdem lebih percaya kepada Anies. Saling percaya kedua pihak menjadi modal bersama untuk saling bersinergi menuju Pilpres 2024.
Bagi Nasdem, Anies bukanlah orang asing yang harus dicurigai. Anies sudah menjadi bagian dari keluarga besar Nasdem. Itu secara tersirat sudah ditunjukkan Surya Paloh ketika mengundang Anies ke kandang Nasdem usai Pilpres lalu.
Sementara itu, bagi Anies, Nasdem juga sudah seperti rumah sendiri. Tak ada jurangn psikologis antara Anies dengan seiisi rumah Nasdem. Hal ini membuat Anies nyaman, sehingga membuka ruang besar untuk bersama Nasdem berjuang pada Pilpres 2014.
Namun, peluang Anies menjadi calon presiden belumlah cukup hanya mengandalkan Nasdem. Anies harus juga merapat ke partai lain agar cukup dukungan menuju Pilpres 2024.
Nasdem juga perlu berjuang untuk menurunkan ambang batas Presiden atau Presidenial Threshold (PT) dari 20 peraen menjadi 10 persen. Kalau ini dapat diwujudkan, Nasdem hanya memerlukan satu partai untuk dapat mengusung Anies calon presiden 2024.
Muhammad Jamiluddin Ritonga
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Esa Unggul