SURABAYA, beritalima.com – Penyerahan penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha oleh Presiden RI yang disampaikan Mendagri Tjahjo Kumolo di Tugu Pahlawan Surabaya tanggal 12 Oktober mentahbiskan Jatim sebagai Provinsi Parasamya Purnakarya Nugraha.
Jatim pertama kali menerima penganugerahan Parasamya Purna Karya Nugraha pada REPELITA I dari pemerintah, yakni pada tahun 1974. Penyerahan langsung diberikan oleh Presiden Soeharto kepada Gubernur saat itu, Raden Panji Moh. Noer, untuk periode penilaian tahun 1969-1973.
Pada tahun 2014, Jatim kembali mendapatkan penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha setelah 40 tahun penganugerahan penghargaanini sempat terhenti, karena adanya perubahan sistem pemerintahan. Sesuai dengan UU No 20 Tahun 2009 tentang Pemberian Gelar, Tanda Jasa dan Tanda Kehormatan, Parasamya Purna Karya Nugraha diberikan sebagai penghargaan kepada institusi pemerintah atau organisasi yang menunjukkan karya tertinggi pelaksanaan pembangunan dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat selama tiga tahun berturut-turut.
Tahun 2014, Jatim menerima penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha. Berdasarkan hasil evaluasi penyelenggaraan pemerintahan daerah terhadap Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2010, tahun 2011 dan tahun 2012 oleh tim nasional, kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya menduduki peringkat pertama atau terbaik secara nasional, atau penerimaan kedua setelah tahun 1974.
Tahun 2017, berdasarkan evaluasi kinerja Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) tahun 2013, tahun 2014 dan tahun 2015 oleh pemerintah pusat, Jatim dinilai dapat mempertahankan kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerahnya terbaik secara nasional. Dngan demikian, Jatim mendapatkan kembali penghargaan Parasamya Purna Karya Nugraha untuk ketiga kalinya.
Disaksikan 3.200 undangan
Penerimaan penghargaan pada Upacara Hari Jadi ke-72 Provinsi Jatim dengan tema “Peningkatan Sumber Daya manusia lewat Pendidikan Kejuruan sebagai Solusi Menuju Jawa Timur Mandiri dan Berdaya Saing Global” dihadiri 3.200 undangan dari berbagai komponen di Jatim, seperti DPRD, mantan gubernur dan wakil gubernur Jatim, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan perwakilan negara sahahat.
Pasukan upacara Peringatan Hari jadi Provinsi Jatim ke-72 ini terdiri 34 pleton antara lain Gartap III Surabaya, Polda Jatim, Perwakilan Lurah se-Jatim, Purna Praja IPDN Jatim, DP Korpri Prov. Jatim, Bela Negara Prov. Jatim. Juga, Dishub dan LLAJ Pro . Jatim, Bapenda Prov. Jatim, ATKP Surabaya, Akademi Perikanan Sidoarjo, Akademi Politeknik Pelayaran, SMA Hang Tuah, SMK Wachid Hasyim, SMK AL, PGRI Jatim, Serikat Pekerja, Purna Paskibraka Jatim, Banser, dan atlit KONI Jatim.
Upacara Peringatan HUT Ke-71 Provinsi Jatim sendiri juga dimeriahkan oleh paduan suara dan tampilan kesenian dari berbagai unsur, seperti Persatuan Pegiat Paduan Suara Pusaka Jatim, Universitas NU Surabaya, Universitas Muhammadiyah Sidoarjo, Universitas Dr. Soetomo, SMAN 6 Surabaya, SMAN 15 Surabaya, dan SMA Trimurti Surabaya. Juga, Gabungan Gereja GKI, GPIB dan GKJW, Cheng Hoo, Panti Asuhan Muhammadiyah, Shine Harmony, Surabaya Singer.
Selain itu, sebanyak 250 TNI, 50 orang dari KONI Jatim, dan 50 orang Yayasan Jantung menampilkan Tari Joget Maumere. Dari kalangan Seniman Muda Jatim dari Kab. Bondowoso, Kab. Madiun, Kota Malang, Kab. Gresik, Kota Surabaya, serta Reog Ponorogo Universitas Brawijaya Malang juga menyemarakkan Peringatan Hari Jadi ke-72 Prov. Jatim dengan Tarian Kolaborasi Jatim Specta. (Rr)