SURABAYA, beritalima.com – Gubernur Jatim menerima penghargaan sebagai finalis dalam United Nations of Public Service Awards (UNPSA) 2018, yang diberikan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, Jum’at (22/6) malam. Penyerahaan penghargaan dilakukan oleh Dubes RI untuk Kerajaan Maroko merangkap Republik Islam Mauritania, E. D. Syarief Syamsuri kepada Asisten Administrasi Umum Sekdaprov Jatim- mewakili Gubernur Jatim Pakde Karwo, di rangkaian kegiatan peringatan hari pelayanan publik internasional tahun 2018 di Marakesh, Maroko, tanggal 21 s.d 23 Juni 2018.
Dalam sambutannya, Dubes E. D. Syarief Syamsuri menyampaikan apresiasinya kepada Pemprov Jatim yang telah menjadi finalis dalam acara ini. “Saya bangga terhadap prestasi Jatim dan memberikan dukungan bagi delegasi Indonesia yang hadir pada acara UNPSA 2018 ini,” ujarnya.
Memberikan sambutan pada acara sama, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Prof. Dr. Diah Natalisa mengatakan inovasi publik tahun 2018 yang diserahkan Indonesia kepada UNPS sebanyak 21 buah. Dari jumlah tsb, mengantarkan dua buah layanan publik, yakni dari Jatim dan Kab. Bintuni, sebagai finalisnya. “Terimakasih kepada Jatim yang telah menjadi role model pelayanan publik nasional, dan sekaligus membantu penyusunan kebijakan-kebijakan publik selama ini,” ujarnya sambil menjelaskan pada tahun 2018 sendiri, Kemenpan telah menetapkan 99 buah inovasi terbaik di Indonesia.
Sementara itu, mewakili Gubernur Pakde Karwo, Asisten Administrasi Umum Abdul Hamid menyampaikan ucapan terimakasih atas penghargaan Kemenpan, yang sekaligus menjadi motivasi bagi Jatim untuk terus mengentas kemiskinan di provinsi ini. “Program kesalehan sosial menjadi salah satu bagian mengatasi kemiskinan yang ada,” ujarnya dalam acara yang antara lain dihadiri Deputi Kelembagaan dan Tata Laksana Kemenpan RB, Rini Widyantini, SH, MPM dan Asisten Deputi Pelayanan Publik Imanuddin. Juga, dari jajaran Pemprov. Jatim, yakni Kadis Pemberdayaan Masyarakat Agus Wahyudi, Kepala Biro Organisasi Budi Supriyanto, serta Kepala Biro Humas dan Protokol, Benny Sampir Wanto.
Program Jalin Matra
Penghargaan kepada Gubernur Pakde Karwo ini diberikan atas inovasi pelayanan publik yang dilakukan Pemprov Jatim dalam penanggulangan kemiskinan melalui program “jalin matra” atau jalan lain menuju mandiri dan sejahtera. Pemprov Jatim menggagasnya sebagai solusi atas banyaknya perempuan miskin yang menjadi kepala rumah tangga.
Program inovatif ini secara khusus dan inklusif menangani kemiskinan perempuan, berdasarkan data terpadu by name by address, dan out of the box. Program masuk dalam kategori pelayanan publik responsif gender untuk mencapai tujuan berkelanjutan atau sustainable development goal/SDG’s.
Data Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) pada Juli 2012 menunjukkan bahwa jumlah kepala rumah tangga perempuan (KRTP) dengan status kesejahteraan 30% terendah di Indonesia sebanyak 2.864.364 KRTP, dengan Jawa Timur menempati posisi jumlah KRTP tertinggi sebanyak 700.160 atau 24,4%. KRTP tanpa pendidikan atau hanya berpendidikan SD untuk perempuan sebanyak 91%, dibanding laki-laki sebesar 79%. Di bidang ketenagakerjaan, hanya 60,67% KRTP yang bekerja.
KRTP sendiri lebih rentan miskin, karena memikul sendiri beban ekonomi keluarga. Selain itu, KRTP juga mengalami diskriminasi dalam hal akses permodalan, upah kerja dan kepemilikan properti. Ditambah, selama ini sasaran/target program penanggulangan kemiskinan tidak fokus dan tidak berbasis pada database.
Program jalin matra Pemprov bersifat partisipatif, yakni melibatkan partisipasi aktif KRTP dengan cara mengajak berbicara secara langsung, mengecek kebutuhan yang diinginkan, dan memberikan bantuan modal usaha sebesar 2,5 juta rupiah untuk usaha ekonomi produktif.
Inovasi ini mampu menjawab tantangan pembangunan berkelanjutan, yakni antara lain mendorong persamaan gender dan mengurangi kemiskinan. Inovasi ini mampu memberdayakan 53.585 KRTP miskin melalui pemberian motivasi dan akses usaha ekonomi produktif. Tidak hanya itu, melalui website mothercharejatim.id juga telah tercipta jaringan usaha KRTP untuk mempromosikan produk usahanya.
Indeks Pembangunan Gender Naik
Dalam pelaksanaannya, dari tahun 2014-2017, program jalin matra ini memberikan dampak positif bagi para KRTP di Jatim. Pertama, meningkatnya Indeks Pembangunan Gender (IPG) Jatim sebesar 1,55 poin, dimana pada tahun 2013 IPG tercatat sebesar 90,22 persen dan pada 2016 meningkat menjadi 91,77 persen. Kedua, angka kemiskinan di Jatim turun sebanyak 276.010 jiwa atau 1,53% persen dari 4.893.010 jiwa (12,73%) pada September 2013 menjadi 4.617.000 jiwa (11,20%) pada September 2017. Ketiga, meningkatkan kemampuan 53.585 KRTP dalam pemenuhan kebutuhan dasar secara lebih mandiri dan sustainable. Keempat, manfaat dari inovasi ini juga dirasakan 198.265 anggota rumah tangga KRTP, yaitu pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak KRTP. Seiring dengan peningkatan kehidupan ekonomi KRTP tersebut, KRTP jadi lebih sadar lingkungan dan sosial, serta hak-hak perempuan.
Di Jatim, program ini dilakukan bagi KRTP sampai benar-benar bisa keluar dari kemiskinan dan hidup sebagaimana masyarakat umumnya. Pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program dilakukan secara berlapis, oleh perguruan tinggi dan sekretariat jalin matra dalam tiga tahapan, yaitu saat pencairan bantuan, realisasi penyerahan bantuan, dan evaluasi dampak program.
Peringatan hari pelayanan publik internasional tahun 2018 di Maroko sendiri mengambil tema “Mentransformasi Pemerintahan Untuk Mewujudkan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan”. Peringatan dikemas dalam bentuk forum pertemuan ini menjadi ajang para penentu kebijakan unsur pemerintahan untuk mewujudkan tujuan-tujuan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan forum a.l. sesi pleno, lokakarya paralel, serta dialog para menteri dan pejabat yang menangani pelayanan publik dari berbagai negara. (rri)