GRESIK, beritalima.com – Siapa sangka perwakilan pelajar SMA Negeri 1 Manyar, Kabupaten Gresik, bisa juara dilomba film pendek pencegahan terorisme yang dilaksanakan BNPT di Surabaya.
Kenapa? Selain lokasi sekolah ini jauh dari ibukota kabupaten, ternyata waktu tersedia dalam membuat materi film dan persiapan bentuk tim hanya tiga hari.
Tapi, semakin meyakinkan bahwa dalam meraih prestasi tidak bukan seberapa lama waktu tersedia dan bukan pula jarak dimana kedudukan tempat sekolah yang di tempati menuntut ilmu pengetahuan.
Buktinya, pelajar SMA Negeri 1 Manyar ini bisa juara dalam mengikuti lomba film yang hanya memiliki waktu 3 hari melakukan persiapan. Dan lokasi sekolahnya berada jauh dari ibukota yang banyak didukung fasilitas penunjang.
“Kami tidak menyangkah saja kalau bisa juara. Karena nyaris tidak ada persiapan,” kisah Ketua Tim Lomba Film Pendek SMAN 1 Manyar, Febridan Dzulkifli.
Pelajar kelas XII SMAN 1 Manyar ini mengaku tidak melakukan persiapan karena tenggang waktu undangan diterima dengan pelaksanaan lomba hanya 3 hari.
Oleh karena itu, keikutsertaannya di lomba ini tidak lain hanya meramaikan. Selain itu, ingin mengenal banyak tentang pengetahuan terorisme dan radikalisme.
Apa yang diungkapkan oleh Febridan diamini oleh Mardiani sang guru bidang studi Sejarah.
Menurut Mardiani pembina tim pelajar SMAN 1 Manyar dalam lomba film pendek di BNPT ini, siswanya yang dikirim mewakili sekolah di lomba tersebut tidak ada persiapan karena panitia mengundang tiga hari sebelum lomba digelar.
“Tapi kami bersyukur karena masih bisa juara walaupun cuma juara 3 se Jawa Timur,” kata Mardiani. (Abd)