JAKARTA, Beritalima.com– Penolakan Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI terkait rencana Pemerintah mengatur ulang skema subsidi Gas Elpiji 3 Kg menjadi bantuan langsung tunai berdampak kepada kenaikan harga gas yang dikenal dengan tabung melon itu.
Rencana itu sempat menimbulkan resistensi luas di kalangan masyarakat karena kebijakan ini sangat memberatkan masyarakat Indonesia sebab sebagian besar dari mereka berekonomi lemah.
Menurut Ketua Fraksi PKS DPR RI, Jazuli Juwaini kepada Beritalima.com di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (28/1) siang, pihaknya memang bersuara keras agar Pemerintah membatalkan rencana tersebut karena sangat membebani rakyat kecil.
Soalnya, ungkap anggota Komisi I DPR RI tersebut, rencana itu justru mempersulit masyarakat miskin mendapatkan gas terjangkau. Apalagi semua paham ada permasalahan akurasi data masyarakat tidak mampu yang dimiliki Pemerintah. Yang pasti, kenaikan harga gas elpiji 3 kg berdampak langsung kepada Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) yakni pedagang kaki lima, tukang baso, siomay, gorengan, cilok dan lain-lain.
“Sebagai wakil rakyat yang sangat peduli apalagi kepada masyarakat kecil, kita terpaksa harus bersuara tegas di Komisi VII atas keberatan mayoritas masyarakat tersebut. Dan, alhamdulillah atas perjuangan Poksi PKS dan teman-teman Komisi VII, Pemerintah setuju untuk tidak mencabut subsidi gas melon 3 kg,” kata wakil rakyat dari Provinsi Banten tersebut.
Persetujuan itu disampaikan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif dalam Rapat Kerja (Raker) Komisi VII DPR dengan Menteri ESDM beserta jajarannya, Senin (27/1). Dan, pemerintah setuju untuk tidak mencabut subsidi gas 3 kg. Itu secara tegas juga tertulis dalam Kesimpulan Raker Komisi VII pada poin pertama
Komisi VII DPR RI mendesak Menteri ESDM RI untuk menyampaikan ke masyarakat bahwa tidak akan ada pengalihan subsidi yang mengakibatkan kenaikan harga LPG 3 Kg. “Sekali lagi, Fraksi PKS di parlemen berjuang untuk memastikan rakyat kecil dan masyarakat tidak mampu untuk tetap mendapatkan keberpihakan negara dalam memperoleh gas elpiji yang terjangkau. Alhamdulillah berhasil,” demikian Jazuli Juwaini. (akhir)