Jazuli Juwaini: Ketahanan Keluarga Pondasi Ketahanan Bangsa

  • Whatsapp

JAKARTA, Beritalima.com– Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPR RI, Dr H Jazuli Juwaini mengatakan, keluarga merupakan pondasi kemajuan bangsa karena darinya lahir generasi yang akan menentukan masa depan bangsa.

Karena itu, orang tua tidak hanya memenuhi kebutuhan materi anak, tetapi juga menanamkan nilai dan membentuk karakter sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945 sehingga bangsa ini akan kuat.

Hal itu dikatakan Jazuli ketika memberi kata sambutan pada pembukaan Focus Group Discussion (FGD) Fraksi PKS DPR RI dalam memperingati Hari Keluarga Nasional dan Hari Anak Nasional 2021 dengan tema ‘Saatnya Menjadi Orang Tua’ yang digelar secara webinar di Jakarta, pertengahan pekan ini.

Acara dilakukan secara daring melalui zoom meeting hasil kerjasama Fraksi PKS DPR RI dengan bidang Perempuan dan Ketahanan Keluarga DPP PKS, pertengahan pekan ini yang dibuka Ketua Majelis Syuro PKS, Salim Segaf Al-Jufri.

Menteri Sosial periode kedua Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) pimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu selain membuka FGD juga tampil sebagai pembicara kunci. Selain itu juga dihadirkan Hasto Wardoyo (Kepala BKKBN), Indra Gunawan (Deputi Bidang Partisipasi Masyarakat kementrian PPA), Dr Hj Kurniasih Mufidayati (Anggota Komisi IX DPR RI), Piprim Basarah Yanuarso (Ketua I Pengurus Pusat IDAI) serta Irma Gustiana Andriani (Psikolog).

“Sebuah bangsa akan kokoh dan kuat jika generasinya kuat. Generasi kuat dan kokoh lahir dari keluarga yang kuat dan kokoh pula. Sebaliknya, jika keluarga rapuh, anak bangsa juga pasti rapuh,” ujar a

nggota Komisi I DPR DPR RI tersebut.

Jadi, wakil rakyat dari Dapil II Provinsi Banten itu berpesan agar orang tua benar-benar berperan menjadi orang tua seutuhnya sehingga mampu membentuk generasi yang memiliki orientasi yang benar. Sesibuk apapun orang tua, jangan sampai lupa tugas dan tanggung jawab sebagai ayah dan ibu dalam mendidik dan menanamkan nilai.

 

“Atas dasar itulah, Fraksi PKS DPR RI mengusulkan RUU Ketahanan Keluarga Indonesia agar generasi Indonesia ini memiliki orientasi kebangsaan, intelektual, moral, sosial dan keagamaan yang kokoh sehingga bangsa ini menjadi besar dan mampu bersaing dengan bangsa lain,” kata Jazuli.

Pada kesempatan yang sama, Salim Segaf Aljufri menekankan pentingnya pengokohan peran keluarga terlebih lagi di masa pandemi yang melanda bangsa Indonesia. Menurut Salim keberhasilan pembangunan ditentukan dari kemampuan keluarga melahirkan generasi yang berkualitas.

 

“Kita menghadapi peluang bonus demografi 2030-2040 dimana proporsi penduduk produktif akan melimpah, diprediksi lebih dari 64 persen. Peluang itu akan bermakna kalau dikelola dengan baik, tapi akan menjadi masalah besar kalau gagal mengelolanya dan itu berangkat dan bermuara pada peran keluarga selain institusi pendidikan,” ungkap Salim.

 

Menteri Sosial 2009-2014 ini mengatakan, Pemerintah harus hadir dengan intervensi kebijakan yang membangun keluarga Indonesia agar menjadi keluarga kuat dan tangguh dalam melahirkan generasi berkualitas baik secara intelektual, emosional maupun spiritual.

 

Itu tidak mudah, karena keluarga Indonesia memiliki rentang disparitas yang lebar. Soal pembelajaran jarak jauh saja menjadi masalah serius bagi sebagian besar keluarga terutama masyarakat miskin, marginal, pinggiran, pelosok yang tidak terjangkau akses teknologi dan tidak punya kemampuan ekonomi.

 

“Kita butuh desain dan konsep pembangunan keluarga komprehensif agar seluruh keluarga terberdaya di tengah lebarnya disparitas ekonomi, pendidikan, daya dukung lingkungan dan keterbatasan-keterbatasan yang ada, apalagi di tengah pandemi ini,” demikian Salim Segaf Al-Jufri. (akhir)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait