TRENGGALEK, beritalima.com
Jelang peringatan Hari Jadinya yang Ke-825, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek gelar berbagai prosesi ritual. Kegiatan yang merupakan tradisi turun temurun tersebut, tiap tahun rutin dilaksanakan pada bulan Agustus yang merupakan puncak dari ulang tahun Kabupaten Trenggalek.
Ritual yang dipimpin langsung Bupati Trenggalek, Mochammad Nur Arifin tersebut di awali dengan jamasan (memandikan) pusaka-pusaka milik pemkab dilanjutkan ziarah makam para leluhur pendiri Trenggalek pada hari Kamis, (29/8/2019).
Kemudian keesokan harinya, usai shalat Jum’at tanggal 30 Agustus 2019 giliran tahapan penyerahan pusaka kepada para petugas staf pengiring untuk dibawa ke Balai Desa Kamulan, Kecamatan Durenan guna diinapkan selama 1 malam untuk nantinya dikirab kembali menuju Pendopo Manggala Praja Nugraha Kabupaten.
Pusaka Tombak Koro Welang, Songsong Tunggul Nogo, Songsong Tunggul Projo dan Prasasti Sendang Kamulyan yang merupakan pusaka warisan turun temurun dari para pendahulu Trenggalek masih tersimpan dan terwat dengan baik karena secara periodik dirawat oleh tim khusus.
“Pusaka-pusaka itu merupakan warisan budaya leluhur yang harus dirawat secara baik, karena merupakan bukti sejarah adanya kejayaan leluhur masa lalu,” ungkap Bupati kepada beritalima.com.
Bangsa yang besar, lanjutnya, akan selalu mengingat dan menghargai para pahlawan serta pendahulu-pendahulunya. Merawat benda pusaka merupakan salah satu bukti dari ‘nguri-uri’ (pelestarian) budaya peninggalan leluhur.
“Jika bukan kita, terus siapa lagi yang akan memelihara benda-benda cagar budaya itu? Karena benda warisan budaya adalah bukti dari peradaban bangsa kita yang sudah sangat tinggi,” imbuhnya.
Masih menurut Gus Ipin, panggilan akrab bupati, jangan sampai tradisi bernilai tinggi ini hilang dimakan jaman. Semua elemen harus mau bersama-sama ikut andil mewariskan kepada generasi berikutnya agar tetap lestari sepanjang masa.
“Budaya kita yang adiluhung (bernilai tinggi_red) tidak dimiliki oleh bangsa lain, jadi mari kita representasikan rasa bangga ini dengan selalu peduli dan mau ikut serta dalam merawat aset-aset kebudayaan,” pungkasnya.
Sekira pukul 14.30 WIB, Bupati yang didampingi para tamu undangan dari jajaran Forkopimda memberangkatkan iring-iringan pengawal pusaka Tombak Koro Welang, Songsong Tunggul Nogo, Songsong Tunggul Projo dan Prasasti Sendang Kamulyan oleh petugas untuk di kirab menuju Desa Kamulan dengan menggunakan 5 kendaraan roda empat. (her)