Kabupaten Malang, beritalimacom| Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang, saat ini sudah mulai gencar melakukan pekerjaan penambalan dan perbaikan jalan dalam rangka kesiapan aksesibilitas Lebaran 2024 di wilayahnya. Hal itu dilakukan untuk memberikan kenyamanan bagi para pengguna jalan, khususnya warga akan mengunjungi tempat tempat wisata.
“Sebenarnya kegiatan pemeliharaan rutin, tutup lubang lapen atau salob ini kita laksanakan sepanjang tahun. Namun, khusus di momen tertentu seperti menjelang lebaran 1445 H seperti ini, intensitas kegiatan ini lebih gencar dilaksanakan,” ungkap Kepala Dinas Bina Marga DPUBM Kabupaten Malang, Khoirul Isnadi Kusuma, ST MT dihubungi awak media Selasa 09/4/24.
Menurut Oong panggilan akrab Kadis PUBM, bahwa Hal ini tidak lain untuk memberikan kenyamanan dan keamanan kepada pengguna jalan pada momen- momen hari raya.
“Disamping menjalankan kegiatan pemeliharaan rutin yang dikontraktualkan, kita juga menggerakkan UPT untuk membantu mengkondisikan jalan-jalan K1 yang tersebar di wilayah Kabupaten pada momen lebaran tahun 2024 ini, baik melalui penanganan tutup lubang dengan lapen, pengurukan sirtu maupun menggunakan asbuton,” ujarnya.
Selain itu, jalan – jalan yang strategis dan juga merupakan akses wisata selama libur lebaran menjadi titik perhatian utama untuk dilaksanakan pemeliharaan jalan, sebagai contoh yaknj, Jalan menuju wisata Bonpring di Kec. Turen, Jalan menuju Wisata Gunung Bromo, Jalan Raya Karangploso menuju Kota Batu serta akses jalan menuju Wisata Pantai di wilayah Malang Selatan melalui Kecamatan Bantur.
“Khusus untuk akses Jalan menuju wisata pantai di wilayah Malang Selatan melalui akses Jalan Koridor tengah (Gondanglegi – Balekambang), kami hanya bisa melaksanakan pemeliharaan rutin menggunakan urugan sirtu yang bersifat sementara, hal itu, dikarenakan ruas jalan ini akan segera dilakukan perbaikan oleh Kementrian PUPR (menurut jadwal LPSE Kementrian PUPR sekitar akhir Bulan April),” katanya.
Diharapkan dengan adanya perbaikan jalan yang menelan pagu anggaran kurang lebih 600 M ini, nantinya akan meningkatkan kenyamanan dan keamanan terutama pada akses ke wisata pantai selatan melalui akses Jalan Koridor tengah (Gondanglegi – Balekambang).
“Untuk itu kami menghimbau untuk warga masyarakat yang akan berwisata ke pantai di wilayah Malang selatan agar bisa menggunakan akses Jalan Koridor Timur (Talok – Sendangbiru) dan akses jalan Koridor Barat ( Kepanjen – Pagak – Donomulyo) yang kondisi jalnnya lebih memadai,” imbuh Oong.
Selain itu diketahui bahwa akses strategis dan menuju daerah wisata, pemeliharaan jalan juga dilaksanakan oleh DPUBM dengan menyebar di seluruh wilayah Kabupaten Malang.
Dan tak kurang ada sekitar 106 titik jalan yang telah dilaksanakan untuk pemeliharaan jalan, baik itu melalui pelapisan ulang (overlay), tutup lubang lapen, tutup lubang menggunakan Asbuton, Tutup lubang menggunakan Campuran aspal panas (CAP) maupun pemadatan sirtu.
“Khusus untuk jalur-jalur mudik lebaran antar kota, kita bersama dengan instansi terkait, kepolisian, dishub, BPBD, Bina Marga provinsi dan Balai Besar Jalan Nasional, telah melaksanakan koordinasi untuk penagnanan jalan sesuai kewenangannya, termasuk rencana jalur jalur alternatif yang mungkin bisa digunakan sebagai rekayasa untuk mengurai kemacetan,” lanjutnya.
Bahkan, sebelumnya telah dilaksanakan juga survei kondisi lapangan untuk mengidentifikasi berbagai persoalan dan membagi tugas sesuai kewenangannya.
“Titik yang dipantau meliputi beberapa titik rawan arus mudik di utara, selatan timur dan barat. Disebelah Utara di kec lawang, singosari dan karangploso, disebelah selatan di kepnjen, sumberpucung arah donomulyo, disebelah Timur Turen-dampit-Lumajang dan disebelah barat arah batu pujon ngantang kasembon,” papar mantan Plt Kadis PUSDA ini.
Semua itu, jelas Kadis PUBM dilakukan untuk antisipasi terjadi salah paham dengan pemudik bahwa jalan rusak khususnya pada arah ke tempat wisata Pantai Balekambang.
“Untuk wilayah pantai selatan khususnya Balekambang saat ini hanya kami tangani dengan rutin Salob atau Asbuton, Sirtu saja dengan tujuan utama untuk menjaga keselamatan pengguna jalan. Dan nantinya pasti ada pertanyaan mengapa tidak direkonstruksi?, ya karena dalam waktu dekat akan ditangani kemen PUPR (mendapat bantuan kementerian atas usulan pemkab malang),” tutupnya.
Penulis : Redaksi