MADIUN, beritalima.com- Kurang dari setengah semester, para pelajar SMP di seluruh Indonesia akan mengikuti ujian nasional (UN) serentak yang rencananya digelar pada April mendatang. termasuk siswa SMP di Kota Madiun, Jawa Timur.
Saat UN, para siswa kelas IX akan dihadapkan dengan berbagai macam tanggung jawab berupa serangkaian ujian penentu kelulusan.
Untuk mengurangi tingkat kejenuhan dan penurunan dalam motivasi belajar, dibutuhkan cara yang mampu menghilangkan titik jenuh tersebut dan mengembalikan motivasi tinggi untuk belajar.
Untuk itu, SMPN 2 Kota Madiun menggelar kegiatan sosialisasi UN dan motivasi ESQ untuk orangtua dan siswa kelas IX SMPN 2 Kota Madiun, Rabu 5 Pebruari 2020.
Walikota Madiun, H. Maidi, secara langsung memberikan sosialisasi serta motivasi di hadapan seluruh wali murid dan siswa.
Kesempatan itu dijadikannya sebagai sarana untuk mensosialisasikan pendaftaran peserta didik baru (PPDB) tahun 2020. Beragam peraturan baru diutarakan walikota, terutama menyoal kebijakan PPDB yang lebih fleksibel dan mengenai proporsi zonasi.
“Kebijakan PPDB ini sudah sesuai dengan peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 44 tahun 2019. Intinya, kebijakan PPDB akan lebih fleksibel,” kata H. Maidi.
Walikota menjelaskan, terdapat empat jalur yang ada pada PPDB kali ini. Yakni jalur zonasi minimal 50 persen, jalur afirmasi minimal 15 persen, jalut perpindahan maksimal 5 persen, dan jalur prestasi yang besarannya 0-30 persen dan disesuaikan dengan kondisi masing-masing daerah.
“Kebijakan menentukan proporsi dan menetapkan wilayah zonasi sekarang ada di daerah. Pasti pemerintah daerah tahu mana yang baik untuk masyarakatnya. Zonasi itu tujuannya sebagai pemerataan akses dan kualitas pendidikan,” jelasnya.
Walikota berharap, para siswa-siswi generasi penerus bangsa ini mampu terus mengoptimalkan potensi diri yang dimiliki.
“Saya mengimbau kepada seluruh siswa agar tak lelah untuk terus belajar dan berdoa agar mendapatkan hasil ujian akhir yang membanggakan,” sarannya.
(Sumber Diskominfo. Editor: Tono).
