MADINAH, beritalima.com – Zainal Abidin dari Sulawesi Selatan tergabung dalam Kloter UPG 34. Sejak tiba di Tanah Suci langsung sakit. Satu bulan kemudian ia jatuh di kamar mandi di pondokan di Makkah. Sampai saat ini masih dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Ia berharap agar bisa cepat pulang ke kampungnya di Jeneponto, Sulawesi Selatan.
“Mudah-mudahan saya bisa dibantu untuk cepat pulang bertemu keluarga dan dirawat di rumah sakit di Ujung Pandang,” kata Zainal Abidin.
Sri Utami dari embarkasi SOC ingin pulang bersama teman-teman satu Kloternya. Ia ingin segera keluar dari KKHI Madinah dan ingin pulang ke Solo bertemu cucunya.
“Saya merasa sudah sembuh. Saya ingin ketemu keluarga, dan anak cucu saya dan tetangga semua,” kata Utami sambil terisak.
Saat ini ia masih dirawat di KKHI Madinah karena ditemukan pingsan. “Saya kecapean, saya juga punya penyakit gula dan darah tinggi. Saya juga susah makan dan banyak ibadah di masjid sampai kelelahan. Saya pingin cepat sembuh, segera ketemu cucu dan keluarga saya. Saya tidak ingin merepotkan orang,” tambahnya.
Muhammad Taufik dari Jakarta harusnya pulang tanggal 4 September lalu. Namun karena kesehatannya terganggu maka ia masuk ke KKHI.
“Sampai saat ini saya masih dirawat di Madinah, di rumah sakit Indonesia (KKHI-red). Mereka merawat dengan baik. Saya sudah tidak sabar ingin kembali lagi bertemu dengan anak-anak saya. Ini adalah karena saya cinta kepada mereka. Saya ingin cepat kembali. Semoga Allah memberikan jalan yang terbaik bagi saya,” kata Taufik.
Abdul Hamid dari Kloter PLM 14 mengalami sesak napas saat akan pulang dan kini masih dirawat di KKHI Madinah. Istrinya sudah pulang ke Palembang dan saat ini ia masih menunggu kepulangan setelah kondisinya mebaik.
“Istri saya sudah pulang hari Sabtu (15/9). Saya ketinggalan dan saya mau pulang bagaimanapun caranya. Sekarang saya menunggu kesehatan saya disini, menunggu giliran berangkat pulang ke Palembang. Saya sakit sesak nafas bertepatan dengan saat mau pulang. Istri saya sudah pulang, saya tiba-tiba sesak nafas,” ucap Abdul Hamid.
Syahril dari kloter BDJ 12, kondisinya sudah membaik. Ia sudah dirawat 4 hari di KKHI. Menurutnya, dua hari sebelum pulang ia sakit sehingga ditinggal oleh Kloternya. Ia mengalami sakit perut, mual, muntah dan hampir pingsan. Ia sangat berharap ingin cepat sembuh dan cepat pulang ke Indonesia
“Sekarang sudah 4 hari di rumah sakit. Saya ketinggalan Kloter saya. Kloter Saya sudah sampai ke Banjarmasin, tinggal saya sendirian yang belum sampai. Harapan saya secepatnya balik ke Banjarmasin,” kata Syahril.
Basuki dari Kloter SOC 77 asal Salatiga masuk ke klinik ini sudah 4 hari yang lalu, awalnya karena kelelahan. Kata dokter di KKHI jantungnya lemah. Alhamdulillah sekarang sudah membaik.
“Harapan saya besok sudah bisa pulang bersama kelompok SOC. Selama di sini, Alhamdulillah pelayanannya bagus. Belum pernah ada suara banter (keras-red). Maemnya (makan-red) enak, pelayanan perawatnya bagus,” ungkap Basuki .
Ia mengatakan bahwa ibadahnya sudah selesai dan merasa sudah sembuh. Basuki ingin bisa segera pulang ke kampungnya di Salatiga.
“Tadi Pak Dokter Syarif menyatakan bahwa saya sudah bagus dan besok bisa pulang bersama-sama Kloternya. Dokter pesan supaya saya _positive thinking_ saja, pulang sehat dan berkumpul dengan keluarga,” tambahnya.
*Data Pasien Rawat*
Sampai hari ke 63 Penyelenggaraan Kesehatan Haji di Arab Saudi atau tanggal 17 September jumlah jamaah haji Indonesia dan petugas kloter yang telah kembali ke Indonesia sebanyak 364 Kloter atau 146.495 jemaah. Sementara jemaah gelombang kedua yang masih di Madinah sebanyak 146 kloter (56.088 jemaah).
DI KKHI Madinah ada 42 jemaah yang masih dirawat. Total rujukan ke KKHI sebanyak 1.054 jemaah dengan total rawat inap berjumlah 495 orang. Adapun jemaah yang masih dirawat di RSAS di Madinah sebanyak 30 orang. Sementara di KKHI Makah sudah tidak ada jemaah yang dirawat. Sementara jemaah yang dirawat di RSAS di Makkah sebanyak 46 jemaah.
Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Eka Jusup Singka menegaskan bahwa tidak ada jemaah sakit yang ingin meninggal di Tanah Suci.
“Jemaah ingin pulang ke Indonesia. Tidak ada yang ingin meninggal disini. Jemaah yang sakit dirawat dengan baik di KKHI atau di RSAS baik di Madinah atau di Makkah. Begitu kondisi membaik, kita pulangkan ke Indonesia,” kata Eka.
Berita ini disiarkan oleh Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan RI. Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email kontak@kemkes.go.id. (gi)