SORONG, Berita lima.com – Anggota DPR-RI asal Papua Barat, Jimmy Demianus Ijie sangat mengapresi langkah dan tindakan yang diambil oleh Panglima TNI dalam menangani masalah penyanderaan 1300 warga kampung Kimberly dan Banti Distrik Tembagapura Kabupaten Mimika Provinsi Papua tanpa menggunakan senjata.
“Sikap yang ditunjukan Panglima TNI adalah sikap yang dewasa sesama warga negara dengan merangkul mereka dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Papua,” kata Jimmy.
Jimmy mencontohkan seperti John F Keneddy seusai dilantik menjadi presiden Amerika Serikat saat pidato pertamnya mengatakan jangan kita takut untuk berdialog atau bernegosiasi dan jangan pula kita bernegosiasi karena rasa takut, tetapi mari kita mencari apa yang akan memecahbelah kita dan apa yang akan mempersatukan kita.
Lanjut Jimmy, kata kata bijak dari presiden Amerika Serikat masih relevan untuk kita pakai dalam menyelesaikan persoalan yang terjadi di Tanah Papua termasuk penyelesaian penyanderaan masyarakat kampung Kimbely dan Banti yang dilakukan oleh kelompok yang banyak orang katakan sebagai Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB), Kelompok Teroris di Kabupaten Mimika.
Ditambahkan Jimmy, kita harus belajar dari sejumlah pengalaman yang terjadi di Tanah Air. Apa yang terjadi di Tanah Papua adalah bagian dari upaya bernegosiasi untuk mendapatkan pengakuan sesama warga negara.
Persitiwa serupa pernah di daerah lain seperti di Makassar yang dikenal dengan Pemberontakan Kahar Muzakar, di Jawa Barat dengan pemberontakan DI/TII yang dipimpin oleh Kartosuwiryo, di Sulawesi Utara dikenal dengan PRRI/Permesta yang semuanya berujung dengan negosiasi dan berjalan sukses dan orang-orang dari daerah ini semua menjadi pejabat dan petinggi di negara ini.
Menurut Jimmy, yang terjadi Papua adalah bagian dari bergening posisi. Mari secara bijaksana kita berdialog dan kita bicarakan untuk menemukan hal apa yang menjadi penyebab orang Papua masih terus memberontak dan masih terus tidak mengakui mereka bagian dari NKRI.
“Pemerintah harus serius membentuk tim pencari fakta (TPF) untuk mengecek senjata yang dipakai oleh OPM apakah senjata hasil rampasan atau senjata yang dipasok oleh pihak TNI atau pihak masyarakat dari luar yang masuk kita harus mencari sehingga kita temukan. Bila perlu kita berantas kalau ada orang yang memasukan senjata kepada mereka yang dikenal banyak orang dengan KKB,” harap Jimmy.
Lanjut Jimmy dalam pembentukan TPF dapat melibatkan pihak luar untuk menjaga independensi temuan begitu juga dengan mereka yang pernah menyelesaikan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) kita dapat menggunakan mereka atau orang-orang dinegara ini yang independen dan masih berdiri tegak lurus dalam prinsip keadilan dan kemanusian.
“Peristiwa ini adalah yang terakhir dan mari kita tunjukan sikap negarawan kita, sikap bangsawan kita untuk kita selesaikan permasalahan di Papua kalau memang Papua adalah bagian dari NKRI,” tegas Jimmy. (Jason)