SURABAYA, beritalima.com – Tindak pidana penganiayaan telah terjadi di Club & Lounge Jimmys area Hotel JW Marriott Surabaya, Minggu (21/1/2018) dini hari tadi. Scurity club tersebut dilaporkan ikut terlibat dalam kasus ini.
Kasus penganiayaan ini terjadi sekitar pukul 03.00 dini hari. Dua orang korban, masing-masing Jimmy (32), warga Jalan Ngaglik, Surabaya, dan Handy (24), pemuda Kupang Baru, Surabaya, mengalami babak belur akibat dikeroyok sekitar 7 pelaku yang belum diketahui identitasnya.
Selain luka di bagian pelipis mata kanan dan kiri, leher dan punggung, Handy juga kehilangan kalung emas senilai sekitar Rp 7 juta, sementara si Jimmy luka di bagian wajah dan punggung. Bagian pipi tamu JW Marriott ini masih ngecap bekas alas sepatu.
Kedua korban telah divisum di Rumah Sakit Silloam Surabaya. Keduanya juga telah melaporkan kasus yang dialaminya ke Polsek Tegalsari, Minggu (21/1/2018) pagi.
Kasus ini bermula dari keributan yang terjadi di Club Jimmys yang terdapat di area Hotel JW Marriott Surabaya. Jimmy dan Handy awalnya tidak ikut terlibat dalam keributan itu. Keduanya juga tidak kenal mereka.
Kemudian, ketika baru melangkah ke keluar club yang berada di samping kiri pintu utama hotel di Jalan Embong Malang Surabaya itu, Jimmy tanya pada Handy kenapa mereka ribut. Jimmy juga bilang gitu saja kok diributkan.
Akan tetapi, ucapan Jimmy terdengar cewek yang tadi ribut di dalam club. Cewek itu langsung marah dan mencekal krah baju Handy. Pada teman-temannya, cewek itu juga mengaku telah dipukul Handy, kendati Handy mengaku tidak melakukan itu.
Sekitar 6 remaja teman perempuan itu, yang semuanya diperkirakan rata-rata umur 20-an tahun, langsung mengeroyok Handy dan Jimmy di lorong depan pintu Club Jimmys. Handy dan Jimmy dipukul dan ditendang bertubi-tubi. Keduanya bersimbah darah, terutama di bagian muka.
Anehnya, kata Handy, scurity yang ada di TKP bukannya mengamankan para pelaku atau semua yang terlibat dalam kasus pengeroyokan tersebut. Para pelaku yang dipastikan sebagai member Jimmys Club dibiarkan kabur mengendarai Mitsubhisi Outvander (Pajero).
Scurity Jimmys Club justru ikut mencekik keras dengan siku tangan dan menyeret Handy keluar area hotel. Tidak hanya itu, kata Handy, scurity tersebut juga mengancam akan mengghabisi dirinya jika tidak mau keluar area hotel.
Bahkan, Handy pun tidak diperbolehkan mengambil mobilnya di tempat parkir hotel. Dalam pengeroyokan itu, kalung emas dan arloji tangan milik Handy hilang. Arlojinya akhirnya dikembalikan, sedangkan kalung emasnya raib.
Pihak Club Jimmys belum bisa ditemui. Club yang sewa tempat di Hotel JW Marriott Surabaya itu tadi siang masih tutup, tidak ada yang bisa ditemui.
Sementara pihak Hotel JW Marriott, ketika dikonfirmasi kasus ini, mengatakan masih menunggu keterangan pihak Jimmys Club disamping rekaman CCTV yang ada di tempat kejadian itu.
Mama Jimmy, Mimi Lie, menyatakan sangat menyesalkan kejadian yang dialami puteranya dan temannya. Dia menegaskan akan menuntut perbuatan para pelaku dan perlakuan pihak Jimmys Club terutama scuritynya yang tidak profesional.
Di samping itu, Mimie Lie juga menyayangkan sikap pihak Hotel JW Marriott yang tidak sigap atas kejadian di area hotel, termasuk perlindungan terhadap korban selaku tamu hotel. Dijelaskan, Jimmy adalah tamu Hotel JW Marriott. Dia bermalam di Kamar No.1208 hingga Senin besok.
“Anak saya itu tamu hotel, bukan sekedar tamu Jimmys Club, tapi kenapa tidak ada perlindungan keamanan dari pihak hotel,” kata Mimi Lie.
Di samping itu, lanjut Mimi Lie, kejadian tersebut juga masih di area hotel, dan terlihat oleh Scurity Hotel Marriott, karena korban sempat dicekik dan diseret scurity Jimmys Club melewati depan pintu hotel sampai portal hotel. (Ganefo)
Teks Foto: Handy dan Jimmy, dua korban pengeroyokan di Jimmys Club area Hotel JW Marriott Surabaya, saat dimintai keterangan petugas penyidik Polsek Tegalsari, Minggu (21/1/2018) pagi.