TRENGGALEK, beritalima.com –
Adanya Jalur Lintas Selatan (JLS) yang menghubungkan dua kabupaten yakni Tulungagung dan Trenggalek dinilai akan punya dampak cukup baik dalam berbagai sektor. Diantaranya percepatan pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah pesisir selatan Provinsi Jawa Timur tersebut. Sektor utama yang potensial, antara lain kepariwisataan, perkebunan, perikanan ataupun usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Selaras dengan hal itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Trenggalek pun berharapkan bahwa pembukaan JLS benar-benar menjadi pengungkit ekonomi masyarakat, khususnya di daerah sepanjang pesisir. Sebagaimana disampaikan Bupati Trenggalek Mochamad Nur Arifin, bahwa nantinya usai peresmian jalur nasional ini destinasi wisata semakin banyak dikenal dan dikunjungi.
“Sektor pariwisata tentu diharapkan mampu lebih bertumbuh, dengan dibukanya JLS maka wisatawan lebih banyak mengenal dan mengunjungi destinasi wisata pesisir maupun spot kuliner yang ada di kawasan selatan (Pantai-pantai di Trenggalek)” kata dia pada Kamis, 11 Mei 2023.
Meski sekarang, lanjutnya, untuk akses JLS ruas Watulimo, Kabupaten Trenggalek hingga Kecamatan Besuki, Tulungagung belum diresmikan akan tetapi saat uji coba sudah cukup ramai digunakan dan dikunjungi warga. Tak hanya mencoba kemulusan jalur lintas yang baru selesai dibangun itu, namun masyarakat juga ingin menikmati banyak spot pemandangan indah garis pantai dari ketinggian.
Pun begitu, saat di tanya mengenai kemungkinan kira-kira tuntasnya pembangunan jalan yang sempat viral itu bupati muda tersebut mengaku belum mengetahui secara pasti. Pasalnya, pembangunan proyek strategis nasional, utamanya ruas jalan via Kecamatan Watulimo Trenggalek-Kecamatan Besuki, Kabupaten Tulungagung merupakan kewenangan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJN).
“Yang mengerjakan kan BBJN, trus untuk peresmian juga kewenangan dari Kementerian PU (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat) jadi saya belum tau kapan pastinya dibuka. Tapi, saya yakin nanti masyarakat bisa memanfaatkan itu dengan baik sehingga berdampak positif bagi semuanya,” imbuh Nur Arifin.
Masih kata Gus Ipin, panggilan akrabnya, jalan nasional itu telah diuji coba penggunaannya, yakni ketika arus mudik-balik Lebaran pada 15-29 April 2023 lalu.
Mobilitas masyarakat sangat tinggi, baik untuk sekedar pengobat penasaran, berwisata ataupun sarana distribusi menyalurkan hasil bumi dan perikanan. Selain itu, banyak pula peluang yang mungkin di kembangkan di sepanjang JLS nantinya.
“Mulai dari sektor pariwisata, perikanan hingga pertanian. Terbukanya akses Tulungagung-Trenggalek di bagian selatan ini diharapkan akan membuka peluang peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” ujarnya.
Terakhir, Gus Ipin berpesan kepada masyarakat untuk selalu mematuhi segala peraturan jika nantinya jalur itu (JLS) sudah diresmikan dan dibuka. Seperti, tidak mendirikan bangunan liar di bahu-bahu jalan untuk berjualan kemudian mentaati rambu serta peraturan baku disepanjang jalur karena membahayakan ataupun bisa menimbulkan kecelakaan.
“Tolong untuk masyarakat patuhi seluruh rambu dan aturan yang ada, kemudian lagi, bahu jalan bukan tempat untuk berjualan. Sangat berbahaya, karena bisa menimbulkan kecelakaan,” pungkas Gus Ipin. (her)