Banten, beritalima.com | Seratusan siswa SDN Tanjung Burung, Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, Banten antusias mendengarkan dongeng mengenai aktivitas dan operasionalisasi perbankan yang diadakan di halaman sekolah.
Selain menerangkan mengenai perbankan, pendongeng, Syamsudin, juga menerangkan mengenai keamanan simpanan nasabah di perbankan nasional, baik bank plat merah maupun bank swasta nasional karena dana nasabah dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Acara sosialisasi ini menyasar siswa-siswa di daerah pesisir pantai utara Pulau Jawa dengan maksud agar siswa di kawasan yang relatif sulit terhadap akses dunia perbankan dan inklusi keuangan ini dapat terpapar literasi perbankan dan akses inklusi keuangan.
Selain sosialisasi menggunakan media dongeng yang dinilai sangat akrab dengan anak-anak, acara ini pun memberikan bantuan atau donasi pendidikan kepada 250 siswa yang terlibat kegiatan ini.
Bantuan donasi berupa paket alat tulis, dan buku-buku serta literasi keuangan ini digagas oleh perhimpunan wartawan yang tergabung dalam wadah Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) didukung perusahaan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), Bank BNI, Bank BSI, Bank Mandiri, Bank BTN, PT Pertamina Persero, PT Pertamina Hulu Energi (PHE), PT Kilang Pertamina Internasional (KPI), PT Pertamina Patra Niaga (PPN), PT Pertamina EP, PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), dan PT Perta Arun Gas (PAG), Topi Koki, Irfindo dan My Roti.
Kegiatan ini mendapat apresiasi dari Kepala Sekolah SDN Tanjung Burung Ade Heni Sundari. “Karena kegiatan ini menggunakan media dongeng yang mempunyai daya tarik tinggi sehingga siswa jadi lebih mudah memahami masalah perbankan,” katanya.
SDN Tanjung Burung merupakan satu-satunya sekolah dasar di Desa Tanjung Burung dengan jumlah lebih kurang 400 siswa. Sedangkan kegiatan sosialisasi perbankan dan Lembaga Penjamin Simpanan ini dikhusukan kepada siswa kelas 5 dan kelas 6 yang berjumlah 250 siswa. Selain itu, diberikan pula donasi kepada 21 siswa yatim SDN Tanjung Burung.
Langkah ini didukung oleh perwakilan Korporasi, Pandjie Galih Anuragah, Asisten Manager and Media Relation PT Pertamina Hulu Indonesia. “Selain kegiatan memancing, JMI selalu melakukan kegiatan donasi Pendidikan,” katanya.
“Saya melihat bahwa organisasi Jurnalis Mancing Indonesia (JMI) ini organisasi wartawan yang sangat bermanfaat karena selain aktifitasnya memancing selalu ada kegiatan donasi pendidikan seperti ini sangat baik dan bermanfaat sekali”, ucapnya.
Panjie melanjutkan, sosialisasi perbankan untuk anak usia dini ini penting. “Pertamina Hulu Indonesia juga akan melakukan sosialisasi di sekolah-sekolah di masa mendatang,” tegasnya.
Pandjie menambahkan bahwa mewakili Pertamina, ia pun sempat memberikan pertanyaan kepada para siswa siswi SDN Tanjung Burung. Siapa yang tahu Pertamina, sontak mereka menjawab Pertamina itu SPBU, Pertamina Gas Elpiji, semua benar kata Pandjie.
Lanjut Pandjie selain Pertamina mengurus soal SPBU, bensin, Gas elpiji 3 kg dan gas elpiji 12 kg, Pertamina juga ada di sektor Hulu itu bagian yang mencari minyak dan gas. “Itu adanya di tengah laut di tengah hutan nah itu kami dari Pertamina Hulu Indonesia semoga kedepan insha Allah kita juga bisa sosialisasikan industri hulu migas ke adek adek sekolah, sekali lagi ini kegiatan yang sangat bermanfaat dan positif,” tutupnya.
Sementara di waktu yang sama Seketaris Jendral Jurnalis Mancing Indonesia Yulianto mengatakan, JMI merupakan perkumpulan jurnalis dari berbagai media massa, namun jurnalis yang hobi Mancing.
“Kami pun sebelum melangkah ke SDN Tanjung Burung kami mulai kegiatan Fun Fising bersama anggota JMI. Kegiatan JMI kali ini mengangkat tema Donasi Pendidikan Masyarakat Pesisir, kegiatan sepertuli ini rutin kami lakukan, karena organisasi JMI selain hobi mancing kami pun melakukan aksi-aksi sosial seperti kegiatan donasi pendidikan, pelestarian lingkungan dengan tanam mangrove dan aksi sosial kesehatan dan budaya”. Jelas Anton biasa disapa.
Selain menyalurkan hobi memancing, JMI dalam kegiatannya selalu mengagendakan acara donasi kepada warga. “JMI juga aktif membantu korban-korban terdampak bencana alam seperti yang dilakukan saat gempa di Cianjur tahun lalu,” tutup Anton. (ar)