TRENGGALEK, beritalima.com
Wahana edukasi dan wisata terintegrasi Agro Park yang berada di jalan Sukarno-Hatta, Kelurahan Tamanan, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek memang sudah mulai dikenal dan didatangi banyak pengunjung.
Pengunjungpun tidak terbatas dari wilayah Trenggalek saja, namun banyak pula yang berasal dari luar daerah. Biasanya di hari-hari libur, baik hari minggu atau libur nasional pengunjung selalu membeludak.
Beberapa waktu lalu, pengunjung sempat mengeluh dengan bau tidak sedap yang menyengat dari saluran sanitasi serta kurangnya penerangan di saat malam hari dilingkup Agro Park. Isu itu sempat ramai dan menimbulkan asumsi baru pada masyarakat bahwa penanggungjawab dari Agro Park dinilai tidak profesional dalam mengelola obyek milik pemerintah daerah tersebut.
Menanggapi itu, Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan (Dispertahutbun) Kabupaten Trenggalek sebagai penanggung jawab operasional Agro Park, Joko Surono menyampaikan beberapa hal sebagai klarifikasi. Menurutnya memang di Agro Park masih ada titik-titik yang perlu disempurnakan serta dikembangkan.
“Saat ini, pembangunan dari Agro Park memang belum selesai 100% jadi mohon dimaklumi jika masih ada beberapa kekurangan. Masih banyak yang harus disempurnakan,” jelasnya pada beritalima.com, Senin (25/2/2019).
Diakui Joko, terkait sanitasi memang masih perlu ada penyempurnaan sistem. Jadi, antara limbah dari hewan-hewan yang ada di Agro Park nantinya bisa langsung terproses menjadi bahan bermanfaat lain dengan tanpa menimbulkan efek negatif terhadap lingkungan.
“Untuk saat ini, sanitasi memang belum bisa dikatakan standart karena masih dalam proses penyempurnaan. Nanti jika pembangunan dari Agro Park sudah selesai, saya jamin tidak akan ada lagi itu (bau tidak sedap) karena akan dibikin pengolahan limbah organik secara efisien dengan efek negatif seminimal mungkin bagi lingkungan,” imbuh Joko.
Sedangkan mengenai kurangnya penerangan, pihak pengelola sudah menyampaikan kepada otoritas di pemerintahan daerah untuk segera mengadakan lelang terkait infrastruktur pendukung dan penerangan di Agro Park.
“Sudah saya sampaikan kepada pak Bupati beberapa waktu lalu, agar segera diadakan lelang pengadaan penerangan bersama penambahan saung (gubuk tempat istirahat) di Agro Park. Dana sudah ada sekitar 600 juta rupiah. Mudah-mudahan lelang segera di laksanakan,” tandasnya.
Namun sebelum semua bisa terealisasi, ada beberapa alternatif untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan maupun membuat suasana tetap nyaman dan aman di lingkungan wahana Agro Park.
” Untuk menghindari hal-hal negatif, sudah ada alternatif kok. Misalnya pembatasan jam kunjung hanya sampai jam 21.00 WIB malam, penataan parkir dan pedagang kaki lima agar tidak semrawut,” pungkas pria ramah yang bulan depan memasuki masa pensiun ini. (her)