KEPAHIANG, beritalima.com | Dalam rangka rangkaian Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) tahun 2019 yang diperingati pada tanggal 29 Mei 2019 lalu, Kabupaten Kepahiang menjadi tuan rumah pertemuan akbar lansia nasional.
Acara puncak pertemuan tersebut dipusatkan di Lapangan Kantor Bupati Kepahiang, Rabu (26/06).
Asisten Deputi Perlindungan Hak Perempuan, Nyimas Aliah SE MIKom menyampaikan, bahwa ditetapkannya Kabupaten Kepahiang sebagai tuan rumah pertemuan akbar lansia adalah karena Kepahiang sudah menjadi pilot project model perlindungan hak perempuan dan lansia.
“Melalui SK Bupati Nomor 333 Tahun 2018 tentang pemberdayaan kelompok lansia di Kepahiang. Inilah salah satu bentuk perhatian Bupati Hidayattullah terhadap lansia, yang menjadi salah satu pertimbangan menjadikan Kepahiang sebagai tuan rumah pertemuan akbar lansia nasional,” sampai Nyimas Aliah.
Dalam sambutannya, Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayattullah Sjahid MM IPU menjelaskan, pada hakekatnya perhatian terhadap lansia merupakan kewajiban semua.
“Lansia sebagai orang tua kita, sudah saatnya lah pera lansia menikmati hidup. Lansia harus sejahtera, mandiri dan bermartabat,” sampai Bupati.
Bupati juga berharap, kegiatan ini tidak hanya kegiatan seremonial belaka. Bupati juga meminta kepada pemerintah pusat dan daerah, LSM serta organisasi-organisasi untuk mensukseskan gerakan sayang lansia.
“Mari kita bersama-smaa mewujudkan kepedulian kita untuk para lansia ini,” pinta Bupati.
Sementara itu, Gubernur Bengkulu melalui Kepala Dinas Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Bengkulu, Foritha Ramadhani mengatakan, bahwa HLUN 2019 ini sebagai momentum bagi semua untuk memberikan perhatian lebih kepada para lansia baik kondisi keseharian, kesehatan dan kesejahteraan lansia.
“Untuk itu diperlukan upaya sinergis dalam bentuk program-program yang pro lanjut usia. Agar lebih sehat, produktif, reaktif, mandiri dan sejahtera,” kata Foritha.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Yembise yang diwakili oleh Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan, Titi Eko Rahayu SE MAp memberikan apresiasi kepada Bupati Kepahiang yang telah memberikan perhatian kepada lansia.
“Masyarakat Kepahiang sangat beruntung punya pemimpin seperti Bupati Hidayattullah yang peduli terhadap lansia,” puji Titi.
HLUN 2019 lanjut Titi, merupakan lanjutan dari HLUN 2018 (ber-seri), karena pada HLUN menjadi kebangkitan Lansia di Indonesia yang selama ini menjadi objek sekarang menjadi subjek.
HLUN juga memiliki makna bahwa negara memiliki perhatian pentingnya mewujudkan lanjut usia yang mandiri, sejahtera dan bermartabat sebagaimana tertuang strategi nasional kelanjut usiaan.
Keseriusan pemerintah dalam memastikan perlindungan dan kesejahteraan lansia tidak lepas dari penghargaan dari kontribusi lansia kepada pembangunan bangsa, lansia sebagai penduduk senior memiliki sejumlah kelebihan yang menjadi aset bagi genarasi kini.
“Rasa hormat kepada lansia bukan hanya kebudayaan bangsa. Lebih dari itu juga sebagai penghargaan atas pengabdian dan kearifan yang beliau-beliau berikan kepada keluarga, masyarakat dan bangsa Indonesia,” tambah Titi.
Terakhir, Menteri PPPA mengajak, kepada seluruh lansia untuk selalu bahagia, berpikir positif, mengelola diri dan berdoa,
“Saya juga berpesan jangan bosan memberikan contoh yang terbaik untuk generasi muda,” pungkas Titi dalam membacakan sambutan Menteri PPPA Yohana Yembise.
Acara dilanjutkan dengan penampilan drum band lansia, tari kreasi 1000 lansia, penandatanganan komitmen kesejahteraan lansia, peninjauan bazar lansia serta peninjauan ke Pondok Lansia milik bapak Ujang Sudirman.
Janjikan Program Sementara itu, Kementerian Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (Kemen P3A) menjanji banyak program untuk Kabupaten Kepahiang. Program kegiatan yang dimiliki Kemen P3A kedepan bisa ditarik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang agar dilaksanakan daerah.
Program-program tersebut merupakan tindak lanjut dari kegiatan Peringatan Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang digelar di komplek perkantoran Pemkab Kepahiang Rabu (26/6), kemarin. Pasca pelaksanaan acara diharapkan bakal ada lanjutan untuk tahun-tahun kedepan. Dimana program pemberdayaan lansia khususnya bisa terus digelar Kabupaten Kepahiang.
Titi Eko Rahayu, Staf Ahli Menteri Bidang Penanggulangan Kemiskinan Perlindungan Hak Perempuan dan Anak mewakili Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (P3A) Yohana Yembise menjelaskan, banyak kegiatan ataupun program kerja Kemen P3A kedepan bisa ditarik ke Kabupaten Kepahiang.
Seperti pemerintah pusat melakukan pembinaan, pengawasan, bimbingan teknis pendampingan. Fasilitasi pemerintah pusat menguatkan kelembangaan, teknis perencanaan dan penganggaran, peningkatan SDM sampai pada menyusun juknis – juknis agar mengacu pada program pemberdayaan lansia.
”Kabupaten Kepahiang sudah menjadi salah satu model atau daerah percontohan untuk penerapan perlindungan perempuan dan lansia, tentunya dukungan APBN ada, kita berharap Pemkab ada komitmen untuk membangunan program,” tegas Titi.
Menurutnya, peringatan HLUN Kabupaten Kepahiang merupakan rangkaian acara yang digelar Kementerian P3A. Karena puncak peringatan HLUN akan digelar 4 Juli 2019 di Bandung, Jawab Barat.
“Harapan kami peringatan tidak berakhir ketika ada puncak acara, ada kegiatan aksi nyata perlindungan dan pemberdayaan lansia di Kabupaten Kepahiang,” ucapnya.
Sementara Bupati Kepahiang, Dr Ir Hidayatullah Sjahid MM IPU mengatakan, dengan adanya kegiatan HLUN di Kabupaten Kepahiang semakin mematangkan Recana Aksi Daerah (RAD) khususnya dalam sektor pemberdayaan perempuan.
“Jadi begini, pusat memiliki Rencana Aksi Nasional (RAN) dan kita memiliki Rencana Aksi Daerah (RAD) terutama terkait dengan program pemberdayaan lansia. Kita harapkan kolaborasi antara pemerintah daerah dan pusat dapat berjalan hingga program khusus lansia ini dilaksanakan,” tegas Hidayatullah.
Bupati berharap, program RAD yang sudah dicanangkan Pemkab Kepahiang bisa didukung penuh baik proses pelaksanaan maupun anggaran, supaya rencana aksi yang dibuat bisa diselenggarakan.
“Prinsipnya kita ingin membahagikan Lansia, sektor yang ada dikita diantaranya kreasi, olahraga dan punya keahlian. Jadi kita mendorong ada para lansian bisa diberdayakan,” tutur Bupati.
Peringatan HLUN yang digelar didepan kantor Bupati dimulai pukul 09.00 WIB awalnya diagendakan akan dihadiri beberapa menteri. Namun dalam pelaksanaan para pembantu presiden tersebut gagal hadir hingga diwakili staf ahli.
Ketidak hadiran para menteri tidak mengurangi semangat seribu lansian di Kabupaten Kepahiang yang hadir dalam menjalankan rangkaian acara. Para lansia dari berbagai komunitas tetap menampilkan kebolehan mulai dari menyajikan barang kerajian tangan, hingga aksi drum band yang dibawakan para lansia.
Nampak hadir pula dalam acara Kepala Dinas P3APPKB Bengkulu, Forita Ramadani Wati mewakili Gubernur, jajaran pejabat Kementerian P3A, Bupati Kepahiang, Wabup dan jajaran pejabat di Pemkab Kepahiang. (Rls)