MADIUN, beritalima.com- Bekerja sama dengan Dinkes Provinsi Jawa Timur, Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Pemerintah Kabupaten Madiun, Jawa Timur, dalam hal ini Dinas Kesehatan, mengadakan seminar tentang “Pencegahan Bunuh Diri, Deteksi Dini dan Penatalaksanaan Early Psychosis dan Upaya Kesehatan Jiwa Sekolah” di Aula Kantor Camat Kartoharjo, Kota Madiun, Rabu 2 November 2016.
Kadinkes Kabupaten Madiun: Pengobatan Jiwa Tidak Harus Dipasung
Topik yang diseminarkan antara lain tentang kebijakan kesehatan jiwa dalam mendukung upaya kesehatan jiwa yang bermartabat, pencegahan bunuh diri di masyarakat, deteksi dini early psychosis penatalaksanaan early psychosis, pengembangan program pencegahan dan penatalaksanaan berbasis masyarakat dan upaya pengembangan pelayanan kesehatan jiwa di sekolah. Seluruh topik tersebut disajikan oleh tim CMHN Provinsi Jawa Timur
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun dr. Sulistyo Widyantoro, mengatakan, penyelenggaraan seminar ini merupakan salah satu program kegiatan Pemerintah Kabupaten Madiun dalam hal ini Dinas Kesehatan, sebagai upaya nyata untuk mencegah penyakit tidak menular. Salah satunya adalah penyakit jiwa.
“Meski penyakit jiwa ini tidak termasuk kategori penyakit menular, tetapi pada saat ini trendnya cenderung terus meningkat. Tingkat kecemasan yang tinggi juga menjadi salah satu penyebab seseorang mengalami penyakit jiwa,” kata dr. Sulistyo Widiantoro.
Seseorang yang mengalami gangguan jiwa dan sudah memasuki fase psychosis, lanjutnya, akan sulit dipulihkan seperti sedia kala. Karena pasti masih ada sisanya. Psychosis juga bisa menyebabkan seseorang melakukan bunuh diri.
“Jadi pada saat mengalami depresi, yang tingkatannya paling mendasar orang akan merasa dirinya bersalah, berdosa, tidak berguna dan lain-lain. Kondisi seperti itu harus segera dicegah dengan cara seseorang tersebut tidak sampai mengalami depresi,” lanjutnya.
Penyakit jiwa sendiri, paparnya, ada dua. Yaitu penyakit jiwa ringan akut dan penyakit jiwa berat. Yang masuk kategori ringan akut yakni seperti kecemasan. Kecemasan ringan yang akut bisa menyebabkan seseorang mengalami diare dan lainnya.
“Tetapi kalau kecemasan yang berat bisa menyebabkan seseorang mengalami depresi. Seseorang yang mengalami kecemasan dan bisa mengelola dirinya sendiri maka akan jauh dari depresi. Dan bagi yang tidak bisa mengelola akan menjadi depresi dan membahayakan dirinya sendiri dan orang lain,” jelasnya lagi.
Dari data di Dinas Kesehatan Kabupaten Madiun, tak sedikit warga yang mengalami depresi. Bahkan diantara mereka ada yang mengalami depresi cukup kronis dan ada yang dipasung oleh keluarganya. Mereka yang dipasung itu biasanya yang sudah mempunyai kekuatan merusak atau menganggu sekelilingnya.
“Untuk itu, Pemkab Madiun dalam hal ini Dinas Kesehatan saat ini juga terus berupaya untuk melepaskan pasung-pasung itu. Salah satu dengan cara memberikan obat-obatan. Tidak sedikit pasung yang berhasil dibebaskan, meski demikian juga muncul lagi pasung baru karena banyak permasalahan dunia yang semakin komplek. Image masyarakat harus dapat kita ubah. Pengobatan jiwa itu tidak harus dipasung. Bawa penderita sakit jiwa ke rumah sakit jiwa untuk diobati. Tidak sedikit dari mereka yang sembuh dan normal kembali,” pungkasnya. (Humas & Protokol Setda Kabupaten Madiun/Editor Dibyo)