Banyuwangi Beritalima.com – Muhammad Ridwan (40), nelayan jukungan yang sedang memancing di Selat Bali menceburkan diri ke laut. Warga Kampung Baru, Kelurahan Bulusan, Kecamatan Kalipuro ini nekad saat perahu yang ditumpanginya nyaris tertabrak KMP Bontang Expres.
Insiden yang terjadi sekitar pukul 07.00 WIB, Selasa (7/3/2017), berada dititik ordinat 03 07’416” LS 114 25’05” BT. Pagi itu korban tengah memancing sendirian menumpang perahu jukung warna putih. Tanpa dia sadari didekatnya melintas KMP Bontang Expres yang dinahkodai Budi Yeni Susanto (43). Lantaran kaget, Ridwan lantas menceburkan diri ke laut.
Nahkoda kapal asli Dusun Krajan, Desa Buluagung, Kecamatan Siliragung langsung melakukan upaya pertolongan. Dibantu sejumlah anak buah kapalnya (ABK), tubuh Ridwan yang mengapung di tengah perairan Selat Bali akhirnya bisa dievakuasi ke atas KMP Bontang Expres. Selanjutnya nelayan asal Bulusan itu dibawa merapat di dekat Markas TNI AL Ketapang.
Aparat Satuan Polisi Perairan Polres Banyuwangi pun turun ke lokasi. Kasatpolair AKP Subandi bersama Kasium Aipda Hardi bersama sejumlah anggota lain dibantu nelayan membantu proses evakuasi korban dari atas KMP Bontang Expres menuju ke darat. melibatkan perahu milik nelayan lokal. Korban selanjutnya dibawa berobat ke Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas II Probolinggo yang beroperasi di Ketapang, Banyuwangi menumpang ambulan.
“Alhamdulillah, Pak Ridwan dalam kondisi sehat. Setelah ditangani petugas medis dia diperbolehkan pulang ke rumah. Tidak ada luka serius yang dialami,” terang AKP Subandi.
Selain mengevakuasi korban, ABK KMP Bontang juga menarik perahu jukung milik korban ke tepi. Evakuasi perahu jukung ini melibatkan speadboat milik KMP Bontang Expres. Usai proses evakuasi kapal penumpang yang melayani trip Gilimanuk – Ketapang ini akhirnya merapat ke Pelabuhan ASDP Ketapang untuk bongkar muat.
“Posisi KMP Bontang Expres dari Pelabuhan Gilimanuk menuju Ketapang. Di tengah selat berusaha menghindari perahu jukung yang ditumpangi korban karena terbawa arus sampai ke tengah dan melewati rute yang ditentukan,” tambah AKP Subandi.
Kasatpolair mengingatkan kepada para nelayan yang melintas di sekitaran Pelabuhan Ketapang – Gilimanuk agar berhati-hati. Patut dipahami bahwa Selat Bali termasuk jalur lalulintas laut padat. Banyak kapal besar bermuatan barang maupun penumpang yang melintas. Karena itu aktivitas perahu nelayan harus melintasi jalur aman agar tidak mengganggu moda transportasi laut. (Abi)