PAMEKASAN, Beritalima.com| Sejak Awal Musim Hujan mulai Bulan Desember hingga Bulan Februari 2020, di Kabupaten Pamekasan, Madura, Jawa Timur, dilanda tiga jenis macam bencana.
Hal itu diutarakan lansung oleh Kalaksa BPBD Kabupaten Pamekasan, Akmalul Firdaus, mengatakan, bahwa di musim penghujan pada Tahun ini. Ada tiga jenis bencana, yaitu angin kencang, banjir dan longsor.
Adapun dari pemetaan bencana mulai dari awal musim hujan hingga dipenggujung musim hujan. Berdasarkan hasil observasi pihak BPBP ketegori tiga jenis bencana tersebut kerap terjadi di 13 Kecamatan yang ada di wilayah Kabupaten Pamekasan.
“Diataranya kalau jenis Angin kecang sering terjadi di wilayah Kecamatan Larangan, Galis, Kadur, Pademawu, Kota, dan Tlanakan,”katanya Firdaus ketika ditemui diruang kerjanya. Senin(24/02/2020).
“Kalau Bencana Banjir yang kerap terjadi di Wilayah Kecamatan Kota Pamekasaan. Dan jenis bencana Longsor serta angin kencang sering terjadi di wilayah Pantura,”sambungnya.
Menurut Firdaus langka-langkah yang sudah diambil dari pihak BPBD khususnya wilayah Kabupaten Pamekasan, untuk mengantisipasinya dari tiga jenis bencana tersebut. Yaitu dengan cara Peringatan dini yang telah disampaikan kepada Masyarakat Pamekasan dengan berbagai bentuk himbauan serta siaran melalui ekspos.
” Kami sudah sampaikan peringatan dini yaitu tentang cuaca yang sangat ekstrem dari Bulan Februari hingga mungkin sampai Maret nanti. Dan himbauan tersebut baik secara tertulis maupun siaran diberbagai media cetak, elektronik Dan Online,”jelasnya kepada Media.
Ditambahkan oleh Firdaus, untuk menanggulangi tiga jenis bencana yang melanda di wilayah kabupaten Pamekasan. Pihaknya bersama Dinas terkait dengan tangap darurat serta reaksi cepat untuk menanggulangi bencana alam.
“Seperti halnya sebagian yang telah kami lakukan tanggap darurat jenis longsor di wilayah pantura sudah dilaksanakan pembagunan dengan memakai kontruksi Bronjong dan Galangsing yang diisi pasir seperti kemaren di Kecamatan Kota,” tandasnya.
“Kalau jenis Banjir pihak BPDB hanya bisa tanggap darurat mengevakuasi korban banjir ke tempat yang aman,”terang Firdaus.
Lanjut Kalaksa BPBD tersebut memaparkan, atas kejadian kemaren pada Hari Minggu(22/02/2020) Malam. pihak BPBD berhasil mengevakuasi sebanyak 24 orang di lima Kelurahan. Dan langka selanjutnya melakukan bantuan menu kebutuhan dasar untuk korban yang terdampak banjir .
“Untuk proses dibagian bantuan menu kebutuhan dasar itu bagian kami dari pada tingkat manusianya, seperti memberikan nasi bungkus dan menu siap saji,”ungkapnya.
Sementara dari pantauan pihak BPBD diawal terjadinya banjir pada malam Minggu Pukul 22.30 Wib, terpantau ada empat kelurahan yang terdampak satu Desa di Delapan titik lokasi. Seperti di Sinhaji, Gozali, Parteker, Gurem, Patemmon, Laden dan Lemper,
“Ternyata ke esokan harinya yang belum terpantau dan tidak ada laporan ke kami, bahkan di daerah Jelmak bagian Utara dan barat sugai terjadi luapan air hinga banjir. Untungnya dari kejadian itu tidak ada korban jiwa,”ujarnya.
Sementara itu menurut kepala BPBD, dari akibat Banjir yang sempat melanda bagian wilayah Kota Pamekasan. Pihak BPBD Masih belum sempat menghitung kerugian yang berkaitan dengan kerusakan akibat banjir. Menurutnya cuma ada satu kerusakan yaitu pagar tembok di SMP l.
“Sementara sejauh ini masih belum ada laporan masuk ke kami dari pihak korban banjir terkait kerusakan maupun kerugian,”lanjutnya.
Ketika disingung soal bentuk antisipasi banjir. Firdaus, menjelaskan, bahwa pihak Pemerintah sudah melakukan langka-langkah untuk meminemalisir adanya banjir di beberapa lokasi.
Seperti Langka-langka yang sudah dilakukan oleh Dinas terkait yaitu pembagunan Stem, peninggian saluran berupa Rapen. Contohnya di sungai Kali Jompang, Kali Majit, Majungan dan Geledek Anyar. Dan dinas terkait sudah menyiapkan mesin penyedot air.
“Untuk BPBD sendiri persiapan mengatasi banjir, ada Empat Mesin berukuran mini yang sudah tersedia. Ada Konor Apung dan konor biasa yang Kecil-kecil saja,”tutup Firdaus.[AR]