Kali Lamong Meluap, Sebagian Wilayah Gresik Banjir

  • Whatsapp

SURABAYA, beritalima.com – Tingginya intens hujan membuat Kali Lamong meluap sehingga mengakibatkan beberapa wilayah di Kabupaten Gresik tergenang banjir. Hingga hari Minggu (05/02) pukul 07.40, beberapa wilayah yang tergenang banjir adalah Kecamatan Benjeng, Kecamatan Cerme, dan Kecamatan Menganti.

Hal ini disampaikan Kepala Biro Humas dan Protokol Pemprov Jatim, Benny Sampirwanto, mengutip pernyataan Kepala BPBD Prov. Jatim, Sudarmawan.

Benny mengatakan, area yang tergenang meliputi rumah-rumah warga, persawahan dan jalan desa. Di Kecamatan Benjeng, banjir paling parah menggenangi beberapa desa diantaranya Desa Kedungrukem, Desa Bulurejo, serta Desa Lundo. Untuk Kecamatan Cerme, beberapa desa yang paling parah tegenang meliputi Desa Sukoanyar, Desa Morowudi, dan Desa Iker-Iker. Sedangkan untuk Kecamatan Menganti, banjir menggenangi Desa Gadingwatu, Desa Boboh, serta akses Jalan Raya Boboh – Benowo yang masih tidak bisa dilalui kendaraan baik roda dua maupun roda empat.

Ia mengatakan, tinggi air yang menggenangi wilayah tersebut bervariasi, mulai dari 10 cm hingga 130 cm. “Di Desa Iker-Iker, Kecamatan Cerme sendiri rumah tergenang sebanyak 310 rumah. Persawahan tergenang 107 Ha. Tambak tergenang seluas 40 Ha. Jalan Desa tergenang sepanjang 2.500 meter dengan tinggi genangan 130 cm,” kata Benny.

Selain luapan Kali Lamong, lanjut Benny, ada tiga desa di Gresik yang terkena imbas luapan Sungai Bengawan Solo. Diantaranya Desa Bungah, Desa Dukunanyar dan Desa Bangeran. “Genangan di wilayah sepanjang aliran Bengawan Solo masih bertahan, meskipun ada peningkatan Tinggi Muka Air (TMA) tetapi tidak terlalu tinggi, karena air laut sedang surut,” katanya.

Berbagai upaya terus dilakukan oleh BPBD Prov. Jatim dalam menangani masalah banjir ini. Diantaranya dengan mendirikan Posko Lapangan di Kantor Kecamatan Cerme, melakukan pemantauan TMA Kali Lamong dan Bengawan Solo, dann menyiagakan Perahu Fiber di lokasi banjir. Juga pemberian karung plastik, pemberian makanan siap saji bagi warga, mendirikan tenda, serta melakukan monitoring perkembangan banjir.

Selain itu, berbagai langkah koordinasi dengan berbagai pihak terus dilakukan. Seperti koordinasi dengan BMKG untuk memantau kondisi cuaca, Muspika setempat untuk evakuasi warga, serta terus memantu kondisi Hulu Kali Lamong dan Bengawan Solo. “Kami juga terus berkoordinasi dengan Dinas Sosial terkait pendirian dapur umum di lokasi pengungsian,” tutup Benny. (**).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *