MADIUN, beritalima.com – Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri meminta dukungan rakyat Jawa Timur untuk memilih Calon Gubernur Saifullah Yusuf (Gus Ipul) dan Calon Wakil Gubernur Puti Guntur Soekarno.
Itu disampaikan Megawati saat menjadi juru kampanye Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno di Lapangan Gulun, Kota Madiun, Kamis (21/6/2018).
“Coblos nomor 2, Gus Ipul dan Mbak Puti,” kata Megawati. Ia mengatakan, keduanya merupakan pasangan yang mewakili kaum nahdliyin dan nasionalis-Soekarnois, yang jumlahnya mayoritas di Jawa Timur.
Gus Ipul telah dua periode menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, sejak 2008. Ia telah banyak belajar pemerintahan dan kondisi Jawa Timur, dengan mendampingi Gubernur Pakde Karwo. Gus Ipul dipasangkan dengan Puti Guntur Soekarno, cucu Bung Karno.
Megawati Soekarnoputri lantas menyindir kepala daerah, yang dulu bernaung di PDIP, namun kemudian pindah parpol karena mengejar kekuasaan. Kepala daerah itu memilih level jabatan yang lebih tinggi, ketimbang konsisten bekerja mewujudkan janji-janji kampanye untuk rakyatnya.
“Ada di Jatim, kepala daerah yang pindah partai demi kekuasaan. Dia tinggalkan kandang banteng demi kekuasaan. Ingat yang pindah partai jangan dipilih lho..” kata Megawati.
Padahal, kata Megawati, kepala daerah itu sudah berjanji setia pada rakyatnya, namun rela meninggalkan itu semua demi mengejar kekuasaan yang lebih tinggi. “Padahal kalau sudah banteng, maka seumur hidup dia akan tetap menjadi banteng,” tegas Megawati.
Di Pilkada Jawa Timur, kata dia, PDIP bergandengan tangan dengan kelompok nahdiyin, melalui PKB, untuk merajut nilai-nilai kebangsaan yang pernah dilakukan oleh para pendiri bangsa.
“Orang menyebut koalisi merah hijau seperti semangka. Tapi saya maunya semangka yang luarnya merah dalamnya hijau,” jelas Megawati sambil berkelakar.
Kampanye terbuka yang dihadiri ratusan ribu massa itu adalah kampanye terbuka terakhir pasangan Gus Ipul – Puti Soekarno sebelum hari pemungutan suara pada 27 Juni mendatang.
Selain dihadiri Megawati Soekarnoputri, kampanye juga dihadiri Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas, dan sejumlah kepala daerah lain dari PDIP.