MADIUN, beritalima.com- Kapolda Jawa Timur, menghadiri “Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka Operasi Aman Suro 2018”, di Alun-alun Kota Madiun, Senin 18 September 2017.
Menurut Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin,dalam bulan Suro (Muharram) tahun ini, diberlakuan larangan bagi perguruan pencak silat melakukan kegiatan yang melibatkan massa dengan roda dua. Hal ini untuk mengantisipasi bentrok antar perguruan silat pada perayaan malam 1 Suro/Muharam nanti.
“Karena tercatat ada 11 perguruan pencak silat di Madiun yang akan melaksanakan kegiatan tersebut pada saat bulan Suro, meski tidak bersamaan,” kata Irjen Pol. Machfud Arifin.
Larangan menggunakan kendaraan roda dua, juga atas kesepakatan bersama antara pimpinan perguruan silat, kepolisian serta Forkopimda.
“Sudah ada kesepakatan dari seluruh perguruan. Dalam kegiatan nanti dilarang membawa motor. Kami percayakan Polres masing-masing wilayah untuk pengamanan. Untuk Polres Madiun Kota sendiri akan mengerahkan sekitar 1600 personil” jelasnya.
Sedangkan, untuk Polres Madiun, menerjunkan 1.331 personel yang akan disebar di 12 wilayah Polsek guna mengmankan jalur lalu lintas. Mulai perbatasan Nganjuk-Saradan, Kabupaten Madiun.
Dalam upacara apel gelar pasukan dalam Operasi Aman Suro 2017 ini, turut hadir yakni Walikota Madiun H. Sugeng Rismiyanto, Bupati Madiun Muhtarom, Kapolres Madiun Kota dan Kabupaten serta Komandan Kodim jajaran Korem 081/Madiun.
Usai penandatanganan nota kesepakatan antara pimpinan perguruan silat dengan Kapolda dan Forkopimda, dilakukan pertujukan seni pencak silat dari perwakilan 11 perguruan silat di Madiun. Termasuk aksi bela diri dari Polwan
Untuk diketahui, ada 11 perguruan pencak silat di Madiun. Yakni Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT), Persuadaraan Setia Hati Tunas Muda (PSHTM) Winongo, Persaudaraan Setia Hati Tuhu Tekad, IKS Kera Sakti, Ki Ageng Pandan Alas, Tapak Suci, Pro Patria, Persinas ASAD, Merpati Putih, Pagar Nusa dan Cempaka Putih.
Sedangkan pada malam 1 Suro/Muharam nanti (20/9), yang melakukan kegiatan yakni PSHT. Perguruan ini akan melakukan ziarah ke makam leluhur PSHT, yang melibatkan ribuan pendekar PSHT dari berbagai daerah. (Rohman/Dibyo)