Mantan Kapolres Banyuwangi tersebut tanpa sungkan meminta masukan dari Kabagops Kompol Sujarwo yang pernah menjadi bawahannya semasa memegang kendali di Tanah Blambangan. Kala itu Kompol Sujarwo menjabat posisi yang sama seperti sekarang, yakni Bagian Operasi.
“Masa tunggu di Pelabuhan Gilimanuk berapa jam Wok,” tanya Irjen Anton kepada Kabagops Polres Banyuwangi.
Pertanyaan itu dijawab cepat oleh Kompol Sujarwo dengan menjelaskan masa tunggu untuk menyeberang dari Gilimanuk ke Ketapang bisa butuh waktu dua jam. Masalahnya kemacetan arus mudik di wilayah Gilimanuk, Jembrana, Bali telah sampai di pertigaan Cekik.
Mendengar paparan mantan bawahannya, Kapolda Anton Setiadji langsung memberikan intruksi yang ditujukan kepada General Manager ASDP Yusuf Hadi agar arus pemberangkatan kapal dari Gilimanuk dipercepat. Sang Jenderal meminta semua kapal yang melayani rute dari Gilimanuk menuju Ketapang langsung diberangkatkan begitu muatan telah penuh.
“Tolong ya Pak ASDP, agar Gilimanuk tidak terus-terusan macet kapal yang telah penuh langsung diberangkatkan. Pokoknya penuh berangkat, penuh berangkat,” pintanya diiyakan Yusuf Hadi.
Kebijakan serupa, terang Jenderal Anton Setiadji, juga berlaku di Pelabuhan Ketapang apabila mengalami antrian kendaraan saat arus mudik dan balik. Prediksi Kapolda, sejumlah pengusaha dari luar kota banyak yang berlibur ke Pulau Dewata saat libur panjang Idul Fitri 2016. Ini juga bisa memicu terjadinya kemacetan di Ketapang.
“Para pengusaha itu rata-rata pilih menggunakan jalur darat untuk menuju Bali. Makanya potensi kemacetan tidak hanya diprediksi terjadi di Gilimanuk. Pelabuhan Ketapang juga bisa muncul. Jadi tolong Kapolres Banyuwangi melakukan koordinasi dengan Kapolres Situbondo maupun Jember,” tegasnya.
Jenderal yang suko humor itu meminta AKBP Budi Mulyanto agar bertukar informasi dengan Kapolres Situbondo apabila terjadi kemacetan di kawasan Pelabuhan Ketapang. Solusinya agar Kapolres Situbondo memerintahkan seluruh angkutan barang ditahan di wilayah Pasir Putih agar kemacetan kendaraan di jalur pantura teratasi.
Dari ruangan CCTV yang terintegrasi dengan Istana Kepresidenan di Jakarta, rombongan kapolda lantas menyidak pintu peron penyeberangan. Selanjutnya pemantauan kesiapan arus mudik di Pos Terpadu Ketapang dilanjutkan ke dermaga. Di dua tempat ini Kapolda Anton Setiadji lebih banyak memantau tanpa memberikan intruksi khusus seperti di ruangan CCTV. (Abi)