Kapolda Setuju Bentuk Polisi Pariwisata di Banyuwangi

  • Whatsapp

Banyuwangi Beritalima.com – Pertumbuhan sektor pariwisata yang diraih Kabupaten Banyuwangi selama enam tahun terakhir mendapat pujian dari Kapolda Jatim Irjen Machfud Arifin. Jenderal bintang dua tersebut secara terbuka mendukung keberhasilan Bupati Abdullah Azwar Anas. Karena itu institusi kepolisian secara penuh mendukung segala kebijakan sektor pariwisata yang dilakukan Kang Anas.

“Harus didukung karena sektor pariwisata bisa mendatangkan devisa bagi negara, propinsi maupun pemerintah daerah,” tegas Sang Jenderal saat diwawancarai awak media saat mengawali kunjungan kerjanya di Ponpes Darussalam Dusun Blokagung, Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, Selasa sore (4/4/2017).

Keberhasilan Kabupaten Banyuwangi mengembangkan sektor pariwisata tidak menutup kemungkinan Polda Jatim akan membentuk Polisi Pariwisata yang tergabung dalam Satuan Pengamanan Obyek Vital (Pamobvit). Menurut Kapolda, pembentukan Polisi Pariwisata sangat mudah dilakukan selama sudah dibutuhkan.

“Kalau nanti memang diperlukan pasti kita bentuk. Tidak sulit itu. Kita hanya mengimbangi kebijakan daerah,” jelasnya menimpali pertanyaan wartawan disaksikan Bupati Abdullah Azwar Anas dan Pengasuh Ponpes Darussalam Blokagung Kiai Ahmad Hisyam Syafaat.

Irjen Machfud Arifin juga mengajak para pemburu berita agar membantu kerja Bupati Anas dalam menyukseskan pertumbuhan sektor pariwisata di Bumi Blambangan. Alasannya, sejumlah penghargaan telah dicapai selama kepemimpinan mantan anggota DPR RI tersebut.

“Dari Menpan darimana-mana mendapat penghargaan, kawan-kawan media dan warga sini harus apresiasi Pak Bupati,” sarannya.

Kapolda berharap agar perkembangan pariwisata Banyuwangi bisa setara dengan Bali. Sehingga wisatawan mancanegara tidak hanya singgah di Pulau Dewata, tapi juga mau melancong ke Tanah Gandrung.

“Sekarang lagi boming NTT dan wisata Pulau Komodo. Banyak investor yang tertarik investasi ke sana. Harapannya mereka juga mau melirik Banyuwangi. Jadi tumpahan wisatawan tidak ke Lombok, melainkan ke Banyuwangi,” tukas petinggi Kepolisian Jawa Timur ini.

Sang Jenderal tidak menampik bahwa peredaran narkoba di Banyuwangi cukup tinggi. Itu imbas dari The Sunrise of Java yang berbatasan dengan Pulau Dewata yang merupakan destinasi wisata dunia.

“Banyuwangi kan pintu masuk menuju Bali. Jadi wajar apabila peredaran narkoba di sini cukup tinggi. Karena itu kita terus konsisten memerangi narkoba karena para bandarnya tidak pernah jera. Tapi kami yakin nggak mungkin para santri terjerat narkoba,” ungkapnya usai memberi pembekalan tentang bahaya narkoba pada para santri Ponpes Darussalam. (Abi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *