Kapolri Harus Bertanggung Jawab Dan Mengusut Tuntas Pelaku Penembakan Randi Sang Mahasiswa

  • Whatsapp

LUMAJANG,beritalima.com- Sholat ghoib serta doa bersama dan sholawatan, digelar ratusan pengurus cabang Persatuan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di kabupaten Lumajang. Acara tersebut digelar ditujukan untuk mengantar kepergian Immawan Randi (21 th), yang tewas saat mengikuti aksi unjuk rasa menentang RUU kontroversial (04/10/2019).

Immawan Randi adalah
seorang mahasiswa asal Kendari, Sulawesi Tenggara yang tewas saat mengikuti aksi unjuk rasa menentang RUU kontroversial pada Kamis 26 september 2019 lalu. Mahasiswa Fakultas Perikanan Universitas Halu Oleo tersebut diduga tewas tertembak dengan luka tembak di bagian dada kanannya dan akhirnya Randi dinyatakan meninggal dunia pada 15.44 WIB setelah dilarikan ke rumah sakit Ismoyo Kendari.

Kapolres Lumajang AKBP DR Muhammad Arsal Sahban SH SIK MM MH mengatakan, “saya sangat berduka-cita atas kejadian ini. Tentunya hal ini tidak diharapkan oleh semua pihak, polri saat ini sedang mengusut pelaku penembakan terhadap sahabat Randi. Saya berharap dikemudian hari tidak ada lagi jatuhnya korban jiwa baik di pihak pendemo maupun di pihak aparat keamanan”, ujar Arsal.

“Mari kita doakan bersama untuk kepergian almarhum, semoga Arwah Sahabat Randi mendapatkan tempat terbaik disisi Allah SWT dan juga mari kita berdoa untuk kedamaian Indonesia tercinta. Tak lupa juga kita doakan keluarganya agar diberi ketabahan melepas kepergian almarhum sahabat Randi”, ungkap Arsal.

H Saiful Anwar selaku ketua PC PMII membacakan tuntutan yang berbunyi, “kami ingin agar Kapolri :
1. Mengusut tuntas penembak sahabat Randi
2. kapolri memprioritaskan kasus penembakan sahabat Randi.
3. Memberikan hukuman seberat-beratnya pada pelaku dengan undang-undang yang berlaku.
4. Kapolri harus bertanggung jawab kepada keluarga Randi.
5. Menuntut tidak ada lagi insiden yang sama terulang kembali, dan kepolisian tidak melakukan tindakan represif kepada masa aksi”, kata Saiful Anwar.

Sholat Ghoib dan doa bersama tersebut dilaksanakan di desa Kutorenon, kecamatan Sukodono, kabupaten Lumajang. (Jwo)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *