SUMENEP, beritalima.com|Pemuda yang tergabung dalam Wirausaha Muda Sumenep (WMS) turut serta menyemarakkan Sumenep Heritage Culinary Festival 2019 yang digelar pemerintah kabupaten Sumenep.
Saat itu, Sejumlah produk kuliner hasil karya wirausaha muda Sumenep dipamerkan di stand bazar yang berlokasi di sebelah timur Taman Bunga (TB).
Pada saat peresmian festival kuliner yang diramaikan dengan penampilan topeng dhalang remaja, Sabtu malam (12/10/2019), tampak raut wajah mereka masih berseri di stand bazar kuliner.
Nafisah Afra Nada (19) mewakili teman-temannya, tampil semangat saat ditanya apa saja yang diusung ke festival kuliner akbar ini.
Ia beberkan dagangannya satu persatu. “Yang diproduksi, itu ada ubi crispy, Mas. Ada tahu molotot, ada olahan mokav,” katanya.
Nada, akrab disapa, lalu menjelaskan bahwa olahan mokav tersebut terbuat dari tepung singkong, “olahan mokav ini yang baru ada di Sumenep, dan itu WMS yang baru ngadain,” katanya bangga.
Selanjutnya Nada mengungkapkan bahwa olahan mokav yang terbuat dari tepung singkong itu dapat diolah lagi menjadi brownies mokav dan kistek mokav.
Nada lalu menyebutkan beberapa olahan lain, di antaranya adalah olahan jamur, lele, roti kue, dan makanan lainnya.
“Ini di belakang kita ini udah ada cafe, Mas. Cafe tempat ngopinya WMS,” katanya sambil menunjuk lokasi tempat mereka memproduksi kuliner khas WMS. Stand mereka terletak tepat di depan markas Kachonk Mania, sebelah timur Mall Pelayanan Publik (MPP) Sumenep.
“Jadi, buat yang mau dateng, boleh banget, Mas,” ajaknya sebelum mengakhiri pembicaraan.
Nada berharap semoga para pemuda dan pemudi yang tergabung dalam WMS ke depan lebih kompak lagi, sehingga program berjalan baik dan dapat meningkatkan kreativitas dalam menjalankan bisnis di WMS”, ujarnya.
(**An)