Palembang, beritaLima – Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Mulyono menegaskan bahwa kehebatan TNI AD bukan hanya ditentukan oleh Alutsista yang dimiliki, tetapi yang terpenting adalah manusia prajurit yang mengawaki, militansi dan profesionalismenya, sehingga harus dibangun kualitas sumber daya manusia (SDM). Yang membesarkan TNI AD bukan Kasad, tetapi seluruh prajurit TNI AD, kita semua.
Demikian ditegaskan Kasad Jenderal TNI Mulyono, ketika memberikan pengarahan kepada 1500 prajurit, PNS dan anggota Persit Kodam II/Swj, Kamis (16/6/2016) lalu di Mako Batalyon Arhanud 12/SBP Km 15, Serong – Muba.
Dijelaskan oleh Kasad bahwa terkait pembinaan satuan, kualitas prajurit TNI AD yang ingin dibangun dan dicapai tidak terlalu muluk-muluk. Yang utama prajurit harus berdisiplin, jago perang, jago tembak, jago beladiri dan memiliki fisik yang prima.
Disiplin menurut Kasad merupakan hal yang utama dan pertama, yang muncul dari kesadaran diri akan tugas dan tanggung jawabnya, bukan karena dilihat oleh atasan. Oleh sebab itu, tentara harus disiplin, tidak boleh ditawar – tawar. Lakukan yang terbaik dengan penuh kesadaran. Tugas adalah amanah, yang datangnya dari Tuhan, yang kelak harus dipertanggungjawabkan kepada Tuhan.
Masih menurut Kasad, tentara juga harus jago perang, tentara tugasnya perang, karena prajurit dilatih dan dididik untuk perang dan kalau berperang harus menang. Namun, perang tidak semata-mata dengan membawa bedil, tetapi konotasi jago perang juga dalam berbagai peran TNI bidang tugas lainnya, mampu memberikan kontribusi positif bagi lingkungannya, misalnya menjaga wilayah perbatasan dengan baik dan berhasil melakukan pendampingan ketahanan pangan, sehingga TNI mendapatkan kepercayaan publik sebagai lembaga yang paling dipercaya oleh masyarakat. “Terbukti ada 21 Kementerian yang mengajak MoU dengan TNI”, ujar Mulyono.
Selanjutnya jago tembak, dalam benak warga masyarakat yang namanya tentara pasti jago tembak. Oleh sebab itu, setiap prajurit harus memiliki kemahiran menembak, jago menembak dengan standar nilai minimal 80 serta bisa lebih berprestasi dengan nilai diatas 90.
Berikutnya, Tentara juga harus jago bela diri, mampu berkelahi melawan musuh, kalau gelut tidak boleh kalah. Tentara dilatih bela diri militer, Yong Moo Do, untuk kepercayaan diri dan membela diri, membela negara. Namun, bela diri bukan untuk kesombongan, nakal, dan kurang ajar, tetapi bela diri untuk membela harga diri, membela harga diri satuan.
Yang terakhir, dalam membangun kualitas SDM prajurit harus memiliki fisik yang prima. Tentara wajib memiliki fisik prima, samaptanya harus prima. “Sepanjang masih pakai baju dinas, tentara wajib lulus samapta, memiliki fisik yang kuat dan prima, samaptanya harus baik”, pungkas Kasad.
(Nn/pen)