SOLO RAYA, beritalima.com – Didalam pembangunan Sekolah Mengengah Atas (SMA) Pradhita Dirgantara dipercepat. Karena SMA besutan langsung Markas Besar (Mabes) TNI Angkatan Udara (AU) tersebut akan menerima siswa angkatan pertama pada tahun ajaran 2018 medatang.
Diatas tanah seluas 60 ribu meter persegi ini dikawasan Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, akan berdiri elok beberapa bangunan bertingkat Gedung SMA unggulan dimaksud, seperti Gedung Auditorium, Gedung untuk Mess siswa/siswi serta tenaga pengajar, ruang makan, ruang laboraturium hingga ruang dapur dan laundry.
Sekolah ini, lanjut KASAU, bakal menjadi SMA unggulan milik TNI AU. Jauh sebelumnya, kesadaran TNI AU terhadap dunia pendidikan bukan kali ini saja. Namun dibawah naungan Yayasan Persatuan Istri Angkatan Udara (PIA) Ardhya Garini “kita sudah memiliki Sekolah Angkasa di tiap pangkalan udara (Lanud,Red) ada, dan kita ingin punya sekolah unggulan,” tuturnya.
Proses seleksi masuk akan dilakukan secara nasional melalui jalur online maupun lewat Lanud yang tersebar ditanah air. Namun bukan perkara mudah untuk bisa diterima disekolah tersebut, untuk satu angkatan pihak Mabes TNI AU hanya menerima 150 siswa-siswi terbaik. “untuk nilai Bahasa Inggris, Matematika dan IPA masing-masing minimal 90, kemudian untuk IQ minimal 125,” tutur KASAU.
“namun ketika sudah masuk, untuk angkatan pertama ini, para peserta didik akan mendapat beasiswa utuh hingga mereka lulus. Dan saya tekankan tidak ada pendidikan militeristis, kita menggunakan disiplin pendidikan. Tidak ada istilah senior junior,” tegas Yuyu.
Para peserta didik, lanjut Yuyu, bakal mendapat pendidikan dari 66 tenaga didik pilihan. Dikarenakan selama proses seleksi tenaga pengajar, mereka sudah digembleng dengan seleksi standar militer. “kita menjalin kerjasama dengan UNS (Universitas Sebelas Maret,Red) untuk pendalamam para guru. Sekarang mereka sudah pada tahap latihan kerja,” ujarnya.
Meski sekolah tersebut berbasis Dirgantara, Yuyu menegaskan tidak ada paksaan bagi para lulusan untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi umum. “tapi mereka tetap bisa melanjutkan pendidikan kedunia militer. Sehingga dapat untuk menjaring anggota,” pungkas KASAU.
Oleh sebab itu, Kepala Staff Angkatan Udara (KASAU), Marsekal TNI Yuyu Sutisna yakin, SMA tersebut akan rampung pertengahan tahun ini. Sebab progres pembangunan lembaga pendidikan ini sudah mencapai 55 persen terhitung dari peletakan batu petama pada April satu tahun silam.
“Jadi saya yakin, Juni bangunan fisik sudah jadi. Dan selama di Jakarta tetap saya pantau pekerjaanya, dan selalu kita lakukan koodinasi dengan pejabat penanggung jawab untuk membuat laporan harian,” ujar optimis Perwira Tinggi TNI yang baru menjabat dua pekan tersebut.
(Ilham)