Kasek MTs di Jember Ancam Murid Tak Lulus, Orang Tua Meradang

  • Whatsapp
Sejumlah orang tua murid mendatangi Kemenag Jember, keberatan dengan ancaman kepala sekolah (beritalima.com/sugik)
Sejumlah orang tua murid mendatangi Kemenag Jember, keberatan dengan ancaman kepala sekolah (beritalima.com/sugik)

JEMBER, beritalima.com | Oknum Kepala Sekolah (Kasek) di Kecamatan Rambipuji, Kabupaten Jember, mengancam murid-murid tidak akan lulus. Akibat ancaman itu, orang tua juga ikut meradang.

Ancaman oleh Kasek MTs NU Al-Badar bernama Lukman Syah itu, disampaikan melalui surat dan pesan sejumlah WhatsApp.

Bacaan Lainnya

Jadi apabila tidak ikut ujian di Dusun Mangaran, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ajung, maka disampaikan murid-murid tidak akan lulus.

Bahkan juga, apabila ikut ujian di sekolah setempat di Dusun Loji, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji dan mendapat ijazah, maka ijazahnya dinyatakan ilegal.

Diketahui, murid-murid tersebut dari awal belajar di MTs NU Al-Badar yang terletak di Dusun Loji, Desa Kaliwining, Kecamatan Rambipuji. Namun karena ada dualisme kepala sekolah, kepala sekolah yang baru Lukman Syah mengajak ujian ditempat lain.

“Iya diancam, kalau tidak ikut ujian di mangaran kami tidak lulus. Meskipun lulus, katanya ijazahnya ilegal,” kata NR salah satu murid MTs Al-Badar kelas IX ditemui di Kantor Kementerian Agama Jember, Senin (11/4/2022).

Kedatangan puluhan murid bersama orang tuanya itu, ingin menanyakan ancaman kepala sekolah tersebut ke Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Jember.

“Kami kesini bersama orang tua, mau minta kejelasan. Katanya Kemenag tidak mau mengorbankan siswa, tapi pak lukman bicara gitu,” kesalnya.

Sementara, Hayadi selaku orang tua salah satu murid mengaku kecewa dengan keputusan kepala sekolah tersebut.

“Informasinya kalau tidak ikut ujian di sekolah mangaran, ijazahnya itu palsu, jadi meskipun ada ijazahnya itu ilegal,” geramnya.

Hayadi juga tidak puas dengan keputusan Kemenag Jember, yang mengganti kepala sekolah sebelumnya Syaiful Qirom dengan Lukman Syah.

“Kepala sekolah disana Syaiful Qirom, makanya saya tidak puas,” tegasnya.

Sedangkan, Kasi Penma Kemenag Jember Faisol Abrori mengatakan, dirinya mengaku hanya terbatas dalam mengambil tindakan.

“Kami tidak bisa mengambil tindakan lain, selain pembinaan (Kasek). Namun saya pastikan siswa atau murid akan mendapat ijazah asli, meskipun ikut ujian di Loji,” jelasnya. (Sug)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait