Indonesia sampai saat ini dikenal sebagai negara agraris dan sebagai negara maritim, yang memiliki sumber pangan relatif berlimpah. Namun sampai saat ini masih mengandalkan sumber pangan dari darat, inilah saatnya bangsa Indonesia kembali mengelola laut sebagai sumber kemakmuran rakyat. Demikian dikatakan Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, M.P.A., M.B.A., beberapa waktu lalu saat memberikan kuliah umum mengenai “Ketahanan Pangan, Maritim dan Daya Saing Bangsa” dihadapan Civitas Akademika dan Ikatan Alumni Universitas Airlangga, Surabaya.
Kasum TNI : Potensi Kelautan Indonesia sumber Kemakmuran Rakyat
Menurut Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan, saat ini visi Pemerintah Republik Indonesia periode 2014-2019, berkeinginan memprioritaskan mengelola potensi laut secara maksimal dan memajukan Indonesia melalui pembangunan maritime. “Dua hal tersebut menjadi penting dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat, sehingga menjadi lebih makmur,” ucapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Kasum TNI menyampaikan bahwasanya Indonesia memiliki potensi yang sangat melimpah, dan perlu diberdayakan serta dimanfaatkan secara optimal untuk kepentingan kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. “Potensi tersebut terdapat pada perairan Indonesia yang seluas 5,8 juta km2 terdiri dari 2,5 juta km2 zee, 13,7 juta ha perairan umum, dan 4,3 juta ha daerah potensial untuk perikanan, dimana saat ini 60% penduduk Indonesia tinggal di pesisir,” ujarnya.
Lebih lanjut Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan menjelaskan bahwa, dalam mengelola potensi kelautan yang sedemikian besar, diperlukan pengembangan strategi pemberdayaan sumberdaya laut Indonesia. Menurutnya, pemberdayaan sumberdaya tersebut diantaranya, kedaulatan di laut dengan cara menyelesaikan seluruh wilayah perbatasan laut dan penguatan kekuatan pertahanan dan keamanan di laut yurisdiksi nasional Indonesia; penguatan dan pengembangan sumber daya manusia kelautan, baik melalui jalur pendidikan formal maupun non formal bagi masyarakat pelaku usaha kelautan maupun masyarakat pesisir; dan melakukan perubahan paradigma pembangunan nasional dari land based socio economic development menjadi ocean based socio economic development.
Sementara itu terkait pembangunan maritime, Kasum TNI menuturkan bahwa Indonesia sebagai negara maritime, harus menegaskan posisi Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia yang memiliki kekuatan diantara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. “Posisi sebagai Poros Maritim Dunia membuka peluang bagi Indonesia untuk membangun kerja sama regional dan Internasional, bagi peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat,” jelasnya.
Mengakhiri pengarahannya, Kasum TNI Laksdya TNI Dr. Didit Herdiawan memaparkan bahwa ada tiga alasan utama mengapa Indonesia harus menjadi negara maritim yang maju, kuat, sejahtera dan berdaulat, yang tentunya akan mendorong perwujudan kedaulatan pangan maritim dan daya saing bangsa.
Menurutnya, tiga alasan utama tersebut yaitu : Pertama, Fakta Empiris bahwa Indonesia merupakan negara bahari dan kepulauan terbesar di dunia sudah kodratnya memiliki visi maritime. Kedua, secara historis sebelum penjajahan bangsa Indonesia dengan kekuatan ekonomi, perdagangan, transportasi dan pertahanan keamanan lautnya (sea power) pernah berjaya dan disegani oleh dunia. Ketiga, banyak yang khilaf mengenai letak strategis Indonesia pada posisi silang dunia. kekhilafan ini menyebabkan kita kurang memiliki kepekaan dan kepedulian yang tinggi, terhadap masa depan bangsa dan Negara.