Kasus DFM, Siswa MI Korban Pelemparan Penghapus Dianggap Selesai Oleh Oknum Guru AJ

  • Whatsapp

BANYUWANGI, beritalima.com – Berita ulah seorang oknum guru yang melempar siswanya dengan penghapus papan tulis hingga dahinya luka berdarah-darah menjadi viral. AJ, oknum guru MI NU Salafiyah Sempu yang diduga sebagai pelaku pelemparan penghapus tersebut bercerita saat didatangi media ini dikediamannya di Dusun Krajan Desa/Kecamatan Sempu, didampingi istrinya SM.

Terkait persoalan tersebut, sang istri SM mengungkapkan, bahwa antara suaminya dengan korban sudah selesai dan tidak perlu dibicarakan lagi. “Persoalan ini kan sudah diselesaikan secara kekeluargaan, dan tidak perlu dibicarakan lagi,” ungkapnya, Rabu (6/3/19) siang.

Namun, lanjutnya, dibalik kasus ini, dia menduga ada pihak-pihak lain yang memanfaatkannya. Sehingga kasus ini terkesan heboh, yang intinya ingin menjatuhkan nama suaminya, dan nama sekolah tempat suaminya mencari nafkah. “Dari kasus ini, ada ‘orang’ yang ingin menjatuhkan nama suami saya dan nama sekolah,” paparnya.

Sebenarnya, timpal oknum guru AJ, dirinya diam sebagai wujud kepeduliannya terhadap sekolah serta untuk menjaga martabat dan nama baik sekolah. “Saya males komentar, saya hanya ingin menjaga nama baik sekolah,” lontarnya.

Dari kasus ini, lanjut AJ, dirinya mensinyalir ada orang-orang yang memanfaatkan dan memperkeruh suasana. Sehingga kasus ini pun menjadi semakin ramai.

“Banyak wali murid yang ngomong macem-macem, tapi saya diam saja. Saya tidak mau mengomentari, karena saya menjaga nama baik sekolah. Semua saya serahkan kepada Alloh SWT,” dalih bapak dua putri ini.

Sedangkan, Moch. Agus Salim ketua RT setempat, terkait kehidupan sehari-hari warganya yang bernama AJ merupakan warga dan guru yang baik. Usai mengajar di MI NU Salafiyah, AJ mengajar di TPQ dan bekerja apa saja jika ada waktu luang.

“Rumah tangga AJ itu keluarga yang terbuka. Jika ada persoalan dia sering cerita ke tetangga dan tidak pernah menutup-nutupi persoalan,” ungkap Moch. Agus Salim.

Masih menurut Agus Salim, keluarga AJ ini keluarga yang kompak dan juga sebagai tokoh masyarakat. Karena suami istri sama-sama seorang pendidik. “AJ dan SM ini sama – sama seorang guru. Kalau AJ mengajar di MI NU Salafiyah, sedangkan istrinya mengajar di TPQ,” pungkasnya.

(Bi)

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *