Kota Batu – Lembaga Pemantau Pendapatan dan Pengeluaran Keuangan Negara dan Daerah (LP3KND), keluhkan lambannya penyelidikan yang dilakukan oleh pihak Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Batu, dalam mengungkap dugaan kasus anggaran reses 2014 dan anggaran perjalanan dinas anggota dewan.
Ketua LP3KND Supriadi mengatakan penyelidikan dan Pulbaket yang dilakukan Kejari sepertinya hanya berjalan ditempat. Sebab hingga saat ini belum ada kelanjutannya. “Sepertinya berjalan ditempat, tapi kami akan terus memantau piha penyidik jika memang itu terjadi,” ungkap Supriadi, Kamis (29/9).
Lanjut Supriyadi, penyelidikan yang dilakukan hampir bersamaan dengan pengungkapan kasus roadshow Kalimantan. Sedangkan kasus roadshow itu sudah ada tiga orang yang menjadi pesakitan karena dinilai terlibat korupsi.
Sementara, kasus dugaan pemanfaatan dana reses dewan dan penjaringan aspirasi serta perjalanan dinas dewan ke Kalimantan itu masih belum jelas. Padahal, tim penyidik Kejari Batu telah memanggil dan memeriksa beberapa staf PNS di Sekwan Kota Batu.
Di antaranya, Bendaharawan Sekwan DPRD Kota Batu Sinta, Kabag Risalah Sugeng Mulyono dan mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) bernama Tavif, juga sudah diperiksa dan dimintai keterangan.
Namun, keluh Supriadi kenapa pengungkapan kasus tersebut masih belum ada kelanjutannya., “Apakah keterangan yang diperoleh tim penyidik tak sesuai harapan atau karena hal lain. Biar tidak hanya bikin gaduh di dewan mungkin tim penyidik mengumumkan secara terbuka soal kelanjutan kasus tersebut,” harapnya.
Sementara itu, mantan PPK di Sekwan, Tavif mengakui bila pernah dipanggil tim penyidik Kejari Kota Batu. Dia mengaku bila dimintai keterangan terkait anggaran reses 2014 dan perjalanan dinas dewan.
“Saya ditanya tentang kegiatan tersebut. Sebab jaksa mau minta keterangan PPK SKPD yang ada di Sekwan yang mengerti aliran dana itu. Pada saat ditanya jaksa sejauh mana keterlibatan saya dalam masalah aliran dana tersebut, ya saya jawab tidak mengerti.Akhirnya cukup sampai disitu dan saya sudah tidak ditanya lagi,” jelas Tavip.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Batu Hari Danah Wahyono mengaku tidak tahu terkait permasalahan tersebut.”Saya tidak tau terkait masalah itu,” terangnya dengan singkat.
Ditempat lain, PJ Kajari Batu, Budi Herman SH saat dikonfirmasi enggan memberikan keterangan terkait dugaan tersebut, ” Nanti saya kabari ya”, kelitnya. (Lih)