Kasus Pembakaran Kantor Negeri Tamilouw Dipertanyakan Warga

  • Whatsapp

MASOHI,beritaLima,-Tiga (3) Tahun sudah kasus terbakarnya Kantor Negeri Tamilouw, ditangani pihak Kepolisian Sektor (Polsek) Kecamatan Amahai, Kabupaten Malteng.

Seperti diketahui sebelumnya, kasus tersebut resmi masuk laporan polisi sejak 2015 lalu. Dan hingga kini kasus tersebut belum ada titik terangnya.

Atas dasar ini sekelompok warga yang mengatasnamakan masyarakat negeri tamilouw pun mempertanyakan kembali kasus pembakaran kantor pemerintah negerinya yang dicurigai dibakar oleh sekelompok pemuda di negeri tersebut.

Salah satu warga yang mengatasnamakan masyarakat negeri Tamilouw yang enggan namanya dikorankan mengatakan, mereka (warga) sampai saat ini masih bingung kenapa belum juga ada jawaban pasti dari kepolisian terkait kasus yang telah dilaporkan sejak dua tahun lalu itu.

Padahal yang diharapkan masyarakat hanya kejelasan status hukum dari kasus dimaksud, agar ada efek jera bagi para oknum yang terlibat dalam isu prmbakaran kantor oemeri tah megeri itu.

“Yang masyarakat harapkan itu, dia harus terungkap supaya ada efek jera bagi yang di lakukan itu. Cuma sampai hari ini brlum pernah ada kepastian dari polisi itu. Terbakar atau fibakar itu kita brlum tahu pasti hal itu,”ujar Sumber kepada media ini Selasa (21/2/2018) pagi tadi.

“Kalau menanyakan langsung itu belum, tapi kalau melaporkan sudah. Khan yang jadi bingungnya brgini, kok tiba-tiba kasus ini berhenti. Khan pada saat itu dia lancar-lancar saja. Dan itu membuat masyatakat bingung. Rerangnya.

Warga ini mencurigai ada keterlibatan orang-orang tertentu dikingjup pemerintah negeri. Pasalnya menurut mereka sebenarnya sudah ada sejak sebelum adanya aksi pembakaran kantor tersebut.

“yang aneh, adalah waktu kebakaran itu, didalam kantor setahu kami ada sejumlah kursi yang baru dibelikan pemerintah negeri, saat terbakar, kursi-kursi ini tidak terbakar samasekali,”paparnya.

Diterangkan, usai terbakar, kursi-kursi itu tidak ada, padahal kursi-kursi itu dari besi stanlis, kalau plastik wajar saja kalau hangus terbakar tanpa bekas, tapi ini stanlis pasti ada rangkanya yang tersisa. Ini tidak ada samasekali.

Melihat ada yang aneh dengan terbakarnya kantor tersebut, beredar desas-desus ditengah-tengah masyarakat bahwa ada yang aneh dengan terbakarnya kantor tersebut, masyarakat pun curiga ada sekelompok orang yang berada dibalik terbakarnya kantor negeri itu.

“Berarti kita curiga jangan-jangan sebelum kebarakan kursi-kursi ini sudah diamankan oknum-oknum yang terlibat dalam pembakaran itu,”terang dia.

Padahal sebelum kebakara malam itu, lanjut sumber, siangnya kursi-kursi stanlis ini masih ada, tetapi pasca kebakaran raib entah kemana.

“Diproses. Harus kita buktikan bahwa kantor ini benar-benar ada orang yang bakar. Karena memang masyarakat sendiri pun mencurigai itu,”sambung sumber.

Para warga berharap polisi bisa ungkap tu. Tas kasus tersebutk

Yang diharapkan polisi melanjutkan penyidikan kasus tersebut sampai tuntas.

“Untuk memudahkan polisi dalam hal ini untuk mrnegakkan hukum terkait dengan tindakan yang dilakukan oleh masyarakat terkait pembakaran kantor mulai dari pemalangan malam hingga pemelparan salah rumah warga”tuturnya.

Sementara warga lain menjelaskan, pasca kejadian itu, pihaknya bersama pemerintah negeri termasuk para saniti sudah bertemu langsung dengan Kapolres Maluku Tengah kala itu.

Lagi-lagi ada kecurigaan terjadi. Menurut sumber sikap sebagaian staf dan saniri negeri saat hendak bertemu Kapolres sangat mencurigakan.

Kata sumber lagi, saat itu dirinya bersama dan Sekretaris Negeri bertemu Kapolres, lalu Kapokres mengarahkannya untuk menguhubungi para saniri via seluler supaya menghadap ke polres.

“Hari itu saya belum sempat hubungi saniri. Lalau sekretaris abubakar ini yang menguhubungi para saniri. sementar dia telephon saniri, saya sama pak kapolres ada crita-cerita,”ujarnya.

Kurang lebih lima menit kemudian, tambah sumber, Kapolres bertanya lagi, para saniri sudah dihubungi atukah belum. belum sempat dijawabnya, sekretaris negeri, Abubakar Lessy pun langsung bergegas menanggapi pertanyaan kapolres. Kata dia (Sekneg), sudah tetapi para saniri tidak sedang ditempat, alasannya sedang berada di kebun.

” setelah Kapolres bertanya lagi begitu, Abubakar sendiri langsung menjawab sudah saya sudah hubungi tapi katanya mereka lagi ke kebun.
Lalu kurang lebih 10 menit kemudian, saniri su datang dengan pakaian rapih dan siap untuk ke polres,”terang sumber mengherankan.

Karena itu, sumber berpemdapat, dari masalah tersebut, seakan ada setingan sekelompok orang yang juga terlibat dalam aksi prmbakaran kantor dan sengaja mau menghentikan proses hukum kasus tersebut.

“jadi ini ada setingan dan ada otaknya. Cuma karena polisi belum mengembangkan pemeriksaan cuma karena polisi tidak mau engembangkan maslah sja kalau dikembangkan maslahnya pasti ketahuan,”papar sumber tegas.

Warga berharap, polisi dapat mengusut tuntas kasus tersrbut agar, ada efek jera bagi para pelaku yang secara sengaja telah merusak fasilitas negara tersrbut.

“Kami harap masalah bisa diungkapkan, agar ada efek jera bagi para pelaku yang terlibat pembakaran kantor negeri itu,”(Jossye).

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *