Kawasan Pantai Pulau Punai Disesaki PIP

  • Whatsapp

JAKARTA, beritalima.com- Area Pantai Pulau Punai yang diketahui penduduk sekitar sebagai pelabuhan bagi kalangan nelayan, dalam pantauan media siang tadi, disesaki oleh ratusan PIP (Ponton Isap Produksi), Senin (16/03/2020).

Berdasarkan informasi dari salah seorang sumber yang berpesan agar namanya jangan dimasukan dalam media, Ia menuturkan bahwa ada sedikitnya tiga kelompok pemegang SPK milik PT Timah, Tbk. “ Benar, ada tiga kelompok. Hari ini kebetulan ada pembahasan soal batas wilayah menambang di laut,” ungkapnya di hadapan awak media.

Sebelumnya, lanjut sumber, ada sedikit persoalan terkait batasan wilayah menambang, namun per hari ini, masalah tadi sudah diselesaikan dengan musyawarah dan mencapai kesepakatan antar pihak.

“Kalau soal SN, disini cukup bagus. Berkisar 72-73 tapi buangannya cukup banyak sekitar 27%,” imbuh dia.

Dalam pantauan media, di lokasi tadi memang terlihat cukup ramai dan bersliweran para pekerja dan juga terlihat beberapa aparat yang berjaga-jaga. Tapi nihil peristiwa apapun sepanjang wartawan berada di lokasi.

“Kita sudah ada izin dari PT Timah, Tbk. Itu yang sedang jalan dengan kawan saya sebelah kanan tuh Kepala Keamanan dari PT Timah,” ujarnya lagi.

Kata sumber, walaupun diketahui harga pasaran timah ini sekarang sedang ‘jatuh’ di angka 70 ribu per kilogramnya. Pihaknya tetap optimis masih bisa mengejar margin keuntungan.

“Memang sejak disahkannya Perda ZWP3K (Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil) oleh Pemprov Babel beberapa waktu yang lalu, antara kami pihak penambang dengan teman nelayan tidak ada singgungan batas wilayah. Tapi anjloknya harga timah di Bangka memang diakui mempengaruhi perekonomian disini,” tutupnya.

Perlu diketahui, teknik Ponton Isap Produksi adalah teknik menambang dengan memakai sistem rajuk, PIP menarik pasir timah di dalam laut atau air dari permukaan dengan cara memasukkan pipa untuk kemudian disedot pasir timahnya keatas ponton.

Sementara itu, Humas PT Timah Tbk, Anggi Siahaan sampai berita ini tayang belum menjawab konfirmasi yang dikirimkan awak media, dan akan terus diupayakan responnya. (L.Hakim/Johan S).

beritalima.com

Pos terkait