MADIUN, beritalima.com– Wacana pemerintah pusat menerapkan new normal untuk bidang pendidikan direspon cepat Pemerintah Kota Madiun, Jawa Timur.
Walikota Madiun, H. Maidi, Wakil Walikota Inda Raya dan Sekda Rusdiyanto, bersama instansi terkait langsung menggelar rapat koordinasi terkait itu di GCIO Dinas Kominfo, Rabu 27 Mei 2020.
Rakor ini sebagai persiapan awal jika kebijakan kegiatan belajar-mengajar (KBM) di sekolah kembali dimulai.
‘’Terkait itu (KBM di sekolah) kan memang masih dikoordinasikan di tingkat pusat. Tetapi pada prinsipnya, pemerintah di daerah harus siap. Makanya, kita mulai mempersiapkan segala sesuatunya dari sekarang,’’ kata Walikota Madiun, H. Maidi.
Berdasar kajian awal Kemenko Perekonomian, KBM di sekolah dijadwalkan kembali 15 Juni mendatang. Kendati begitu walikota menyebut KBM di sekolah untuk di Kota Madiun dimungkinkan baru dapat bergulir bersamaan tahun ajaran baru nanti. Artinya, setelah Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekitar bulan Juli’ Hal itu mengemuka atas pertimbangan mepetnya jadwal dengan masa kenaikan tingkat.
‘’Kalau masuk tanggal 15, siswa hanya masuk empat hari karena tanggal 19 ada kenaikan tingkat dan libur lagi setelahnya. Waktu yang hanya empat hari ini percuma, toh tidak ada pelajaran. Atas pertimbangan itu kalau ini memang dijalankan, mungkin setelah PPDB nanti,’’ jelasnya sembari menyebut menunggu kebijakan lebih lanjut dari pemerintah pusat.
Kendati begitu, ia tetap menginstruksikan untuk segera menyiapkan kebutuhan untuk KBM dengan metode new normal tersebut.
Terutama terkait protokol kesehatan di sekolah. Walikota berencana melakukan rapid test kepada tenaga pendidik hingga karyawan sekolah terlebih dahulu. Ini penting karena mereka akan bersentuhan langsung dengan banyak siswa.
‘’Tenaga pendidik, baik guru dan kepala sekolah sampai satpam dan petugas kebersihan harus dilakukan rapid test dulu. Yang reaktif kita karantina dulu. Guru yang dari luar kota apalagi dari zona merah akan kita beri tempat tinggal sementara di sini. Biar tidak keluar masuk zona merah,’’ tandasnya.
Selain itu, protokol tetap juga wajib dilaksanakan. Yakni, pemakaian masker, tempat cuci tangan pakai sabun, hand sanitizer, dan jaga jarak. Jam pelajaran juga akan dikurangi.
Walikota menyebut kantin sekolah diminta untuk tidak buka dulu. Anak-anak diminta bawa bekal dari rumah. Hal itu untuk menghindari kerumunan. Pelajar baiknya juga dilakukan antar-jemput agar segera pulang usai KBM.
‘’Skema-skema ini terus kita matangkan. Saya tidak ingin sekedar masuk. Tetapi harus benar-benar harus disiapkan dan dimatangkan,’’ pungkasnya. (Sumber madiuntoday Diskominfo. Editor: Dibyo).
Ket. Foto: H. Maidi