LUMAJANG,beritalima.com- Kampanye Prabowo-Sandi di kota Lumajang, Jawa Timur, dalam penyelenggaraannya, banyak muncul beragam keanehan. Pengunjung yang membludak bak lautan manusia membanjiri Stadion Semeru Lumajang, Kamis (04/04/2019).
Masyarakat Lumajang, Jawa Timur sepertinya benar-benar menginginkan adanya sebuah perubahan kepemimpinan di negeri ini. Dilihat dari pekik’an suara para pendukung, “aku tidak butuh uang, aku tidak butuh kaos, aku butuh Prabowo jadi presiden”, kata mereka.
Anehnya, kampanye Capres dan Cawapres RI 2019 nomer urut 02, Prabowo-Sandi, bukan mereka berdua yang bagi-bagi uang.
Salah satu grup relawan Prabowo, yang mengatasnamakan PADI NUSANTARA berasal dari kecamatan Jatiroto, kabupaten Lumajang saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bahwa untuk capres 02 mereka menanggung biaya sendiri. Mulai dari akomodasi sampai kaos, bahkan mereka membuat kaos bertuliskan Prabowo-Sandi dari sak. Yang mengumpulkan uang untuk perjuangan Prabowo-Sandi justru malah masyarakat yang hadir dalam kampanye.
Bahkan acara kampanye di Lumajang, juga diwarnai dengan tampilnya seorang pedagang asongan yang menyempatkan diri memberikan keuntungan jualannya sebesar Rp 50 ribu.
“Saya pedagang asongan, pak. Saya dapat keuntungan Rp 100 ribu. Saya Rp 50 ribu dan untuk Pak Sandi 50 ribu”, tuturnya sambil menyodorkan uang kertas satu lembar Rp 50 ribu.
Bang Sandi pun menerima uang tersebut dengan perasaan terharu dan menyampaikan terima kasih. “I Love Lumajang, I Love Lumajang.
Tidak biasanya terjadi seperti ini. Anehnya kalau hadir ke kampanye biasanya pendukung yang mengharapkan uang, tapi sebaliknya malah, yang didukung yang dikasik uang. Apakah yang datang ini diberi uang?”, tanya bang Sandi. lalu dijawab serentak oleh ribuan massa dengan jawaban, “tidaaak”.
Selain pedagang asongan, para relawan Prabowo Sandi dari Jatiroto juga mengumpulkan uang dari massa yang hadir untuk perjuangan Prabowo-Sandi. Massa yang hadirpun berhamburan menyumbangkan uangnya untuk perjuangan Prabowo-Sandi. Ada yang Rp 50 ribu, Rp 100 ribu, Rp 20 ribu, Rp 10 ribu, bahkan ada yang rela merogoh sakunya Rp 150 – 200 ribu/ orang. (Jwo)
