Kebijakan Bebas Visa Turut Menyumbang Problematika Serbuan TKA

  • Whatsapp

Jakarta, beritalimacom— Bertempat di Lantai 9 Gedung Ki Hajar Dewantoro (Gedung Sertifikasi Guru) Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Rawamangun Jakarta Timur, Pengamat Ekonomi-Sosial-Politik Dr Ichsanuddin Noorsy, BSc, SH, MSi. bersama Rahmawati Yaunidar, Direktur PPTKA mewakili Menteri Tenaga Kerja Hanif Dhakiri secara panjang lebar menguraikan berbagai Data dan Fakta Serbuan Tenaga Kerja Asing, terutama dari Tiongkok, di Indonesia akhir akhir ini.

Dalam Seminar Nasional yg dipandu oleh KRMT Roy Suryo selaku Moderator dari UNJ tersebut, banyak terungkap bahwa Kebijakan Bebas Visa / Visa on-Arrival Turut menyumbang Problematika Serbuan TKA tersebut, karena Indonesia menjadi “mudah” dan menarik untuk didatangi ribuan bahkan jutaan pekerja dari luar negeri.

“Apalagi disini sedang marak Pembangunan Infrastruktur yg memerlukan Tenaga Kerja dimana- mana,” papar Fifi Hariani, Ketua Panitia Seminar Nasional, Mahasiswi Program S3 MSDM Universitas Negeri Jakarta (UNJ) dalam Press release yang diterima beritalima.com, Sabtu (17/12).

Jadi meski sudah ada syarat kepengurusan IMTKA (Izin Menggunakan Tenaga Kerja Asing) untuk para TKA yang akan bekerja di Indonesia, namun kenyataannya kemudahan VoA dan dimungkinkan menggunakan “Visa Turis” untuk bekerja selama 6-12 bulan tersebut seperti menjadi “by pass card” bagi para TKA, apalagi karena memang ada kemudahan bagi para TKA untuk menjadi experties di Pembangunan Infrastruktur yg memang lagi marak di Indonesia.

Namun ironisnya, ternyata TKA yg masuk kesini bukan hanya yang expert, namun ditemukan banyak TKA (kebanyakan dari Tiongkok) yang sama sekali tidak punya kemampuan, bahkan para pekerja kasar yang sebenarnya masih sangat banyak TKI yg menganggur untuk mengisi posisi tersebut.

“Bahkan konon ada Issu bahwa sebagian dari TKA tsb adal orang2 yg samasekali tidak punya kemampuan apapun sehingga malah menjadi masalah baru di Indonesia.” ceritanya dalam press release yang diterima.

Oleh karena itu, Seminar yg dimulai jam 09.30 tepat tadi pagi baru berakhir pukul 13.30 akibat antusiasme audiens yg mengajukan pertanyaan pertanyaan, termasuk yg bernada Nasionalisme akibat Serbuan TKA . Sebelum akhirnya ditutup oleh Prof Syarifuddin Tippe selaku Pengampu Matakulih MSDM, Audiens yg berjumlah 200- orang tersebut tidak beranjak dari kursinya masing masing.
Penulis: Fifi Hariani, Ketua Panitia Seminar Nasional, Mahasiswi Program S3 MSDM UN

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *