Kebocoran LGBT Masuk Institusi TNI, Harus Memerlukan Ketegasan

  • Whatsapp

Jakarta, beritalima.com – Ketua Kamar Hukum Militer Mahmakah Agung, Mayjen (Purn) Burhan Dahlan menyebut ada 20 oknum prajurit TNI mempunyai kasus LGBT yang dibebaskan Majelis Hakim Pengadilan Militer. Menanggapi itu, Mabes TNI akan mengecek kebenaran kasus tersebut.


“TNI menerapkan sanksi tegas terhadap oknum prajurit TNI yang terbukti melakukan pelanggaran hukum kesusilaan termasuk diantarsnya LGBT,” tandas Kabidpenum Puspen TNI Kolonel Sus Aidil, Kamis (15/10/2020) dua hari kemarin, diterima beritalima.com.


Hal itu ditanggapi juga oleh tokoh masyarakat, Rudi Pratikno, S.H salah seorang pegiat hukum yang juga tergabung dalam organisasi kerukunan umat beragama. Rudi memiliki pendapat sendiri kendati bukan mewakili institusi agama karena setiap institusi sudah mempunyai sikap dan pendapat sendiri. 


“Menurut saya, LGBT adalah sikap yang tidak normal dalam kehidupan manusia,padahal sesungguhnya secara jelas diciptakan oleh Sang Pencipta: pria dan wanita,” jelas Rudi kepada Propublik.id, Jum’at (16/10/2020).
Namun dalam perkembangan usia dunia kata Rudi Pratikno, terdapat pengaruh- pengaruh yanh tidak benar, baik itu pengaruh secara alamiah, secara hormonal, dan situasional, sehingga terbentuk orang yg bersifat setengah – setengah. 


“Pria 100% bukan, 100% wanita juga tidak. Terbentuknya orang yang setengah – setengah ini bisa karena proses hormonal, ada yang terbentuk karena pergaulan, berpetualang atau sebab lain – lain,” tandasnya.
Dengan demikian diungkapkan Rudi, hanya bila kondisi personal yang setengah-setengah itu masuk kedalam institusi TNI, “institusi yang betul – betul memerlukan ketegasan dan sikap hidup yang patent, sebagai komunitas kaum ksatria, yang tidak boleh ada penyimpangan kepribadian sedikitpun,” tandasnya.


Lanjut Rudi bila sampai dalam recruiting terdapat kesalahan sehingga di institusi TNI kemasukan LGBT. “Ini yg harus di instrospeksi, kenapa sampai terjadi demikian dan jangan sampai terulang lagi adanya kebocoran ini,” jelasnya.
Masih diungkapkan Rudi terhadap hal tersebut adalah, perlu waspada dini dalam recruiting dan jangan panik. Karena kebocoran adalah kesalahan manusiawi yang bisa terjadidi negara manapun dan kapanpun.
“Sekali lagi penting untuk introspeksi dan mencegah agar jangan sampai terulang, dan Jangan panik ataupun di blow up dan mudah – mudahan semua berjalan lancar,” pungkasnya. 
Reporter : Dedy Mulyadi

beritalima.com
beritalima.com

Pos terkait