MADIUN, beritalima.com- Rangkaian kegiatan Suro (Muharram) yang dimulai pada malam satu Suro di Kabupaten/Kota Madiun, Jawa Timur, zero incident (tidak ada insiden/kejadian) alias aman dan berjalan lancar.
Hal tersebut disampaikan Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami, pada rakor evaluasi kegiatan Suro yang dihadiri Forkopimda Kabupaten/Kota Madiun, di Pendopo Muda Graha Kabupaten Madiun, Selasa 3 September 2019.
“Kita sepakat Kabupaten Madiun adalah kampung pesilat Indonesia yang merajut kebersamaan dan menebar kedamaian. Sehingga semua pihak harus ikut menciptakan kedaiman dan keamanan di seluruh wilayah Kabupaten Madiun,” kata H. Ahmad Dawami.
Untuk kegiatan Suro dan Suran Agung, lanjutnya, kedepan semua harus koordinas supaya terdeteksi jumlah peserta yang akan ikut berziarah.
“Sehingga kita mudah menertibkan. Ketua panitia perguruan juga harus selalu berkoordinasi sehingga akan mudah terindetifikasi dan mudah ditertibkan,” tuturnya.
Sementara itu, Walikota Madiun, H. Maidi, berpesan, karena acara Suro tahun depan dikemas dalam bentuk wisata bertaraf nasional bahkan internasional, program kegiatan sebaiknya disinkronkan antara kota dan kabupaten dengan semua perguruan silat yang ada di Madiun.
“Setelah semua kegiatan disempurnakan, bisa menjadi lebih bagus dan siap untuk disuguhkan kepada wisatawan lokal maupun nasional. Bahkan internasional,” kata H. Maidi.
Selain bupati, walikota dan unsur Forkopimda, hadir pada rakor ini yakni ketua 14 perguruan silat serta kepala desa. (Dibyo).
H. Ahmad Dawami (nomor 2 dari kiri), H. Maidi (kiri).